KHL Tak Mungkin Sesuai Tuntutan, Ahok: Jika Buruh Demo, Kita Dangdutan Saja

KHL Tak Mungkin Sesuai Tuntutan, Ahok: Jika Buruh Demo, Kita Dangdutan Saja

- detikNews
Rabu, 05 Nov 2014 15:29 WIB
Ahok dan perwakilan buruh saat rapat bahas UMP( 23/10/2014 ) Foto: Pesta/detikcom
Jakarta -

Serikat pekerja/buruh ingin ada tambahan komponen kebutuhan hidup layak (KHL) dalam penetapan UMP 2015, yaitu nonton bioskop dan uang rekreasi ke Dunia Fantasi (Dufan), Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan KHL yang diajukan buruh tak bisa diterima.

"KHL (penetapan) belum ketemu lagi, besok lagilah. Semalam saja sampai saya pulang jam 9 belum beres. Harusnya sih mereka itu bisa terima ya, tapi ini ngotot saja minta mau nonton bioskop. Terus minta apa lagi kemarin ya, saya lupa, ada biaya-biaya yang minta ditambah," ucap Ahok di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Rabu (5/11/2014).

Ahok menilai, tambahan KHL yang diusulkan buruh tidak mungkin dikabulkan. Ahok memprediksi kenaikan UMP bisa mencapai angka Rp 2,7 juta yang dihitung dari 10 persen KHL DKI Rp 2,4 juta yang berlaku saat ini. Jumlah tersebut tidak mungkin sebesar tuntutan buruh yang menginginkan UMP hingga Rp 3,7 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak bisa, logikanya itu kan kayak soal buah-buahan. Mereka minta dinaikkan buah-buahan, karena beralasan KHL di Jakarta turun lantaran ditambah buah-buahan pisang dan pepaya. Ya nggak bisa dong," ucap Ahok.

Ahok mengatakan, tahun kemarin memang UMP Jakarta naik drastis. Namun menurutnya harus dilihat sejarahnya, di mana tahun 2012 saat Jokowi dan Ahok baru dilantik jadi Gubernur dan Wagub, UMP 2013 naik sampai 43% persen karena sebelumnya selama 5 tahun tidak ada kenaikan signifikan.

"Semua buruh senang sama Pak Jokowi dan saya. Eh begitu masuk ke 2013 dan mau menentukan UMP 2014, disurvei KHL kan cuma naik dikit, ya UMP nggak naik banyak dong. Buruh marah-marah, bilang raja upah murah dan kasih keranda mati. Padahal rumusnya kan sama, tahun ini ya begitu juga," jelas Ahok.

Menurut Ahok, jika memang terjadi inflasi karena kenaikan BBM, maka KHL akan ditambah 10% menjadi Rp 2,4 juta dan UMP akan meningkat menjadi Rp 2,7 juta. Namun, buruh tetap ngotot ingin mendapat UMP lebih dari Rp 3 juta sehingga mereka menambah komponen KHL dengan hal yang dirasa tak masuk akal seperti kebutuhan nonton biskop hingga rekreasi ke Dufan dan Ancol.

"Mereka pintar, dia lagi dorong gimana supaya dapat Rp 3 jutaan, makanya semua ditambah-tambahin komponenenya dan ngotot, mau nonton bioskoplah," ucap Ahok.

"Besok mau demo lagi katanya lebih besar, ya sudah dangdutan lagilah kita," tambahnya.

(slm/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads