“Rencananya dulu Rp 81 triliun, tapi sekarang jadinya Rp 76,9 triliun saja,” kata Heru sesaat setelah sebelum menghadap Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2014).
Setelah menemui Ahok, pemprov akan menyerahkan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) APBD 2015 kepada pimpinan DPRD. KUAPPAS itu akan dibahas pada siang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Itu tidak jeleklah, karena sesuai RPJMD kita. Kemarin kita mau estimasi Rp 81 triliun, tapi kalau tidak tercapai jadi jelek, makanya kita mau realistis saja,” kata Saefullah.
Saefullah menuturkan ralat itu juga dilakukan karena berkaca pada APBD 2014 yang mengalami defisit.
“Pendapatan kita defisit dari seharusnya RP 72 triliun, kemungkinan ada sekitar Rp 12 triliun, sebetulnya hanya sampai angka Rp 60 triliun. Yang tidak tercapai itu karena belum diterapkannya ERP dan pendapatan dari pajak tak tercapai,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia berujar, sedianya KUAPPAS itu sudah disampaikan kepada dewan sejak Juni 2014 lalu. Tapi karena ada pergantian kepemimpinan dan alat kelengkapan yang tak kunjung rampung, pembahasannya jadi tertunda.
“Saya berharap Desember nanti bisa ketuk palu, sehingga waktu teman-teman untuk bekerja bisa lebih panjang untuk membangun, mulai dari Januari-Desember 2015,” ujarnya.
(ros/rmd)