Belajar dari Kasus Terbunuhnya WNI di Hong Kong, Ini Saran Ganjar untuk TKI

Belajar dari Kasus Terbunuhnya WNI di Hong Kong, Ini Saran Ganjar untuk TKI

- detikNews
Selasa, 04 Nov 2014 17:59 WIB
Jakarta - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengikuti kasus terbunuhnya Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih oleh seorang bankir psikopat asal Inggris, Rurik Jutting di Hong Kong. Belajar dari kasus itu, Ganjar menyarankan para TKW lebih berhati-hati di negara lain dan mentaati hukum setempat yang berlaku.

"Ya hati-hatilah kalau kita kerja ke luar negeri, setiap keluar negeri harus jelas, kalau mau kerja dokumennya juga dokumen kerja bukan dokumen wisata," kata Ganjar usai menghadiri Rakornas Kabinet Kerja di Kantor Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Menurut Ganjar, kasus Sumarti yang hanya menggunakan visa wisata di Hong Kong sangat berbahaya karena melanggar hukum. Para TKI juga harus jelas saat bekerja, harus sesuai dengan penempatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau terjadi seperti ini lagi (terbunuhnya) bahaya. Sehingga termasuk kemudian tanggung jawab mereka bekerja dimana harus sesuai dengan peruntukannya, peruntukannya itu sesuai dengan yang dilamar," jelas Ganjar.

Lanjutnya, misalkan TKI mendaftar ke luar negeri bekerja sebagai buruh pabrik ataupun pekerja swalayan, mereka harus bekerja di sana bukan sebaliknya pindah bekerja. "Jangan sampai mereka tiba-tiba pindah kerja ke karaoke atau ke yang sifatnya lebih ke trafficking, itu yang saya sarankan kepada mereka," pungkasnya.

(tfn/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads