"Jangan nanya gitu ya. Saya kurang setuju sipil atau militer. Sama saja orang Indonesia. Kecuali orang luar negeri, baru nanya kenapa bukan orang kita di sini. Politisi, tentara sama saja ya. Yang penting dia kerja baik untuk negara ini," terang Ryamizard di kantor presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Ryamizard lebih lanjut tak mau berbicara soal sosok nama calon kepala BIN. Walau sudah beredar sejumlah nama calon kuat antara lain Sjafrie Sjamsoeddin dan As'ad Ali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedang Kepala BIN Marciano Norman yang ditanya soal sosok penggantinya memilih menjawab diplomatis.
"Wah saya nggak tahu. Nggak tahu deh. Saya rasa presiden memiliki pertimbangan khusus ya tentang itu. Bukan masalah militer atau bukan, yang penting kemampuannya," tegas dia.
(rvk/ndr)