"Satu bulan lima hari ini kita makan gaji buta, kita sudah terima gaji. Bayangkan kejadian sekarang ini, saya mohon dengan kerendahan hati, hati boleh panas kepala tetap dingin. Apakah pimpinan tidak bisa rekan-rekan itu dimusyawarahkan," kata Ruhut saat interupsi di Paripurna Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Pernyataan Ruhut itu ditanggapi oleh pimpinan paripurna dewan Taufik Kurniawan yang mengatakan akan mempertimbangkan hal itu. Namun anggota DPR berikutnya yang interupsi, Surahman Hidayat tersinggung dengan statement Ruhut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya ada dinamika efektifitas, kerja agak kurang. Saya setuju pimpinan tingkatkan silaturahmi politik dengan saudara-saudara kita," imbuhnya.
Anggota DPR berikutnya yang interupsi, Yandri Susanto, juga keberatan dengan pernyataan Ruhut. Yandri menilai DPR yang sedang berparipurna adalah yang sah, sehingga gaji yang diterima juga sah "Saya minta Ruhut cabut statement menyesatkan itu!" kata Yandri yang merupakan anggota F-PAN.
Rupanya hal itu menyulut emosi Ruhut Sitompul.β Sambil berdiri usai mengajukan interupsi, Ruhut memotong forum dan mempertahankan pernyataannya.
"Saya tetap pegang omongan saya, kita makan gaji buta! Ingat, kerja kita selama ini kewajiban, bagaimana kita bisa kerja. Saya clearkan dulu karena akhirnya saya tidak ada maksud apa-apa," kata Ruhut dengan suara keras.
"Kita sudah pahami, mohon kembali ke agenda," potong pimpinan Taufik Kurniawan karena Ruhut belum dipersilakan bicara.
"Saya hanya mau katakan komisi III akan terima perwakilan rakyat, itu baru kerja..β" timpal Ruhut masih dengan nada tinggi merujuk agenda komisinya siang nanti.
Hingga pukul 12.10 WIB rapat yang mengagendakan penentuan mitra kerja komisi masih berlanjut. Meski pimpinan sudah mensahkan mitra kerja, namun masih ramai interupsi.
(iqb/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini