"Sesuai KHL, kalau survei KHL-nya Rp 2,4 juta-Rp 2,5 juta, ya naik 10%. Misalnya pikirkan inflasi bakal terjadi, ya paling jatuhnya (UMP DKI 2015) Rp 2,7 juta," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014).
Namun soal jumlah KHL ini masih belum ada keputusan. Pasalnya Dewan Pengupahan DKI juga masih belum ketuk palu meski sudah ada beberapa rapat yang dilakukan di Balai Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari mana dia dapat Rp 3,7 juta. Kita enggak mungkin bisa penuhi, karena KHL enggak begitu, kalau kamu cuma mau lakukan egoisme begitu ya bangkrut dong," ujarnya.
"Ini kan ada survei KHL-nya yang penting ada jaminan pendidikan dan kesehatan bagi orang yang tidak mampu, kita siapin perumahan. Bukan asal nuntut segitu jumlahnya, lihat saja yang demo-demo buruh, bisa beli handphone dan motor yang bagus-bagus. Kadang-kadang kan itu aktivis-aktivis politik saja yang teriak seperti itu kan, buruh asli gimana," tutupnya.
(ros/rmd)