Ahmad Khaliman (58) ayah Sumarti Ningsih (25) TKW yang dibunuh secara sadis di Hong Kong sempat mempunyai firasat tentang keadaan anaknya setelah dia bermimpi melihat anaknya dijendela sebuah pesawat yang berputar-putar di atas rumahnya.
"Seminggu yang lalu, itu malam Sabtu saya mimpi ada pesawat kok terbang-terbang di atas rumah. Lalu saya lihat anak saya ada di jendela, itu jelas sekali saya lihat anak saya di jendela," kata Khaliman saat ditemui di kediamannya di Grumbul Banaran Rt 2 Rw 5, Desa Gandrungmangu, Kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (3/11/2014).
Selain firasat melalui mimpi, kedua orang tua Sutarmi juga sempat menghubungi kedua orang tuanya pada tanggal 15 Oktober lalu dan menyampaikan jika dirinya akan pulang pada tanggal 2 November. Karena tak kunjung pulang, orang tua Suratmi pun berusaha menghubunginya, namun handphonenya sudah tidak aktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua orang tua Sumarti yang hanya seorang petani dan hanya mampu menyekolahkannya hingga lulus Sekolah Dasar (SD) membuat Sumarti anak ketiga dari empat bersaudara memutuskan untuk bekerja di luar negeri, setelah sebelumnya sempat bekerja di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia hingga akhirnya dia memutuskan untuk bekerja di Hong Kong agar bisa mendapatkan uang guna kebutuhan ekonomi keuarganya. Apalagi setelah dirinya dikaruniai anak.
Kabar kematian puterinya dari pihak kepolisian yang datang ke rumahnya sempat membuat keluarganya terkejut. "Saya baru mendapat kabar tentang kematian Sumarti dari anggota kepolisian yang datang ke rumah tadi sekitar pukul 17.00 WIB," katanya.
Tak lama setelah kedatangan pihak kepolisian, agensi TKI di Hong Kong menghubunginya dan mengabarkan kematian Sumarti yang kini dalam proses penyidikan kepolisian Hong Kong. Khaliman kemudian memastikan kematian anaknya lewat seorang kerabat, Jumiati, yang tinggal di Hong Kong.
"Dari Jumiati itulah kami dapat kepastian jika Sumarti telah meninggal dunia," ujarnya.
Menurut dia, Jumiati melaporkan kepada polisi setelah pergi ke kontrakan Sumarti dan bertemu dengan pembunuhnya yang merupakan seorang pria warga Inggris. "Jumiati bertanya, di mana adikku? Lalu orang itu mengatakan Sumarti bersama temannya telah dibunuh dan jasadnya dibuang ke pantai," jelas dia menirukan Jumiati.
Jumiati langsung menghubungi polisi hingga akhirnya jasad Sumarti ditemukan di kediaman sang pelaku pembunuhan.
(arb/jor)