Suasana haru tampak mewarnai kediaman Ahmad Khaliman (58) dan Suratmi (49) di Grumbul Banaran Rt 2 Rw 5, Desa Gandrungmangu, Kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, yang merupakan kedua orangtua dari Sumarti Ningsih (25) TKW yang menjadi korban mutilasi di Hongkong. Suratmi juga meninggalkan seorang anak yang saat ini diasuh oleh kedua orang tuanya.
"Dia (Sumarti) punya anak, namanya Mohammad Hafidz Arnovan," kata Ahmad Khaliman saat ditemui dirumahnya, Senin (3/11/2014).
Menurut dia, anak Suratmi, Mohammad Hafidz Arnovan (5) yang saat ini masih menempuh pendidikan ditaman kanak-kanak ini dititipkan oleh mereka selama Suratmi bekerja sebagai TKW di Hongkong. Sementara ayah Hafidz sudah lama tidak pernah datang menengok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, Sumarti yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) ini selalu berkeinginan untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, bahkan Sumarti sempat bekerja sebagai baby sitter di daerah Jatinegara sebelum dirinya berangkat menjadi TKW di Hongkong.
"Dulu di Jakarta jadi suster jagain anak, terus ke Bangka, Sumatera," jelasnya.
Saat di Bangka, Sumarti bertemu dengan laki-laki yang akhirnya menikahinya secara agama atau nikah siri. Selepas Hafidz lahir, Sumarti kembali melanjutkan pekerjaannya di Bangka hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjadi TKW di Hongkong karena kebutuhan ekonomi.
"40 hari setelah melahirkan pergi ke Bangka lagi tapi karena cari uang sulit dan ingin cari uang untuk masa depan dia dan anaknya, akhirnya dia bilang mau ke luar negeri, dan hingga kini ayah Hafidz tidak pernah datang kerumah lagi," ujarnya.
Sumarti yang sempat pulang dari Hongkong pada tahun 2013 dan sempat kursus sebagai Disk Joki (DJ) di Jakarta dan Yogyakarta selama 5 bulan kembali berangkat ke Hongkong menggunakan visa turis. Bahkan keluarga hanya tahu jika Sumarti bekerja sebagai pelayan restoran.
"Kerjanya Sumarti katanya di restoran sebagai pelayan," jelasnya.
Dari pantauan detikcom, kerabat serta tetangga tampak bekumpul untuk mengucapkan bela sungkawa dikediaman rumah Khaliman, bahkan kakak Sumarti yang saat ini menjadi TKI di Brunai juga sedang pulang ke Indonesia setelah mengetahui kabar adiknya tersebut.
"Kakaknya yang di Brunai saat ini sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia," ujarnya.
Sementara Hafidz yang merupakan anak Sumarti tampak malu-malu saat ditanya oleh sejumlah wartawan, dia lebih memilih bermain sendiri dan duduk disamping kakek dan neneknya tanpa mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi.
(alg/fjr)