Pembunuh Sumarti Ningsih Bak Film Horor 'American Psycho'

Pembunuh Sumarti Ningsih Bak Film Horor 'American Psycho'

- detikNews
Selasa, 04 Nov 2014 06:13 WIB
Jakarta -

Bankir dari Bank of America Merril Lynch, Rurik George Caton Jutting, telah membunuh dua perempuan di Hong Kong, salah satu korbannya bernama Sumarti Ningsih dari Indonesia. Pria 29 tahun ini disebut media Inggris mirip seperti tokoh Patrick Batemen pada film American Psycho, film yang dirilis tahun 2000.

Jutting yang merupakan lulusan Cambridge University ini dicokok polisi pada pagi Sabtu pagi hari, setelah tubuh dari dua perempuan ditemukan oleh polisi. Tubuh tak bernyawa, yang salah satunya adalah Sumarti, ada di lantai 31 sebuah apartemen. Tak berlebihan kiranya jika media Inggris, Telegraph, yang dilansir detikcom, Senin (3/11/2014) mengaitkan sosok Jutting dengan Batemen dalam film American Psycho.

Karakter Batemen, seorang bankir yang hidup glamor di Manhattan, digambarkan sebagai psikopat. Batemen menjadi pembunuh berantai terhadap pekerja-pekerja seks yang berhubungan dengannya. Film bergenre 'psychological black comedy' tersebut cukup 'berdarah-darah' untuk menggambarkan kekejaman Batemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam film adaptasi novel Bret Easton Ellis itu, sang pemeran utama membunuh gadis-gadisnya dengan kapak. Bahkan dalam keadaan telanjang berlumuran darah korban, Batemen yang diperankan Christian Bale ini mengejar calon korbannya sambil memegang gergaji mesin. Model-model karakter seperti ini agaknya memang klise jika kita sering menyimak film-film horror asal Negeri Paman Sam.

Seperti dilansir dari Dailymail, Senin (3/11), ratusan pengguna Twitter membandingkan tragedi Hong Kong yang dilakoni Jutting dengan film itu.

Jutting digambarkan rekannya di Bank of America Merrill Lynch di Hong Kong sebagai pria yang berbicara sangat keras dan berduit banyak. "Dia sangat cerdas," kata salah seorang pekerja.

Korban-korban Jutting mulai diketahui pada Sabtu (1/11) dini hari di Apartemen tempat Jutting, yakni di Distrik Wan Chai, Hong Kong, pukul 03.45 WIB. Polisi menemukan dua mayat perempuan. Mayat pertama diperkirakan berumur 25 tahun dari Indonesia, dan mayat kedua diperkirakan berumur 30 tahun dari Filipina.

Polisi setempat menyatakan mayat Ningsih ditemukan telanjang. Kepalanya nyaris terpenggal, dan ada di dalam koper yang ada di balkon. Diperkirakan, perempuan malang itu sudah menjadi mayat selama lima hari.

Korban yang diperkirakan dari Filipina dinyatakan sebagai Disc Jockey paruh waktu di sebuah klub malam. Mayatnya ditemukan dengan banyak luka tusuk, tergeletak di atas lantai apartemen seharga sekitar Rp 58 juta per bulan itu.

"Polisi sedang menginvestigasi apakah ada korban-korban lain," kata seorang petugas polisi kepada South China Morning Post pada Minggu (2/11).

(dnu/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads