"Kemarin waktu sosialisasi tidak ada pembahasan soal kartu SIM ini. Pihak BPS hanya bilang kalau ini ganti kartu saja dari BPJS ke KIS, dan dari Kartu Pengendalian Sosial (KPS) ke Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)," kata salah satu warga bernama Jamal di Jalan Pintu Air IV, Pasar Baru, Jakpus, Senin (3/11/2014).
Jamal bersama sejumlah warga mendapatkan KIS, KIP dan KKS serta KSKS. Mereka juga sudah mendapatkan pengarahan dari kelurahan dan BPS mengenai acara launching yang juga dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah menterinya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapat pengarahan dalam acara launching, Jamal tak langsung mengerti fungsi kartu itu. Nanti setelah dijelaskan petugas loket, saat gilirannya mengambil kartu, barulah ia paham fungsi kartu itu.
Kartu SIM itu disediakan sejumlah provider. Untuk launching di kantor pos utama ini, provider yang menyediakan kartu SIM yakni XL. Nomor ponsel yang tertera secara otomatis menjadi nomor rekening untuk dana bantuan simpanan keluarga sejahtera.
Selain sosialisasi yang kurang, warga juga mengaku kerepotan dengan adanya kartu SIM baru yang akhirnya harus mereka aktifkan di HP mereka. Ada yang akhirnya mengorbankan nomor HP-nya selama ini, namun ada juga yang hanya mengaktifkan nomor tersebut namun dicabut lagi untuk mengaktifkan nomor HP lamanya.
"Kartu SIM (untuk bantuan) sudah saya aktifkan tapi sudah saya cabut. Nanti saya aktifkan lagi kalau sudah waktunya (penerimaan bantuan selanjutnya)," kata Lestari yang sehari-hari tinggal di Jalan Pintu Air IV Pasar Baru ini.
Lestari hanya menggunakan ponsel sederhana yang hanya bisa menggunakan 1 kartu SIM. Ia mengaku tak akan membeli HP baru gara-gara menerima bantuan tersebut.
"Terima uang saja belum, gimana mau beli HP?" sambungnya.
Sebagian warga langsung mengambil uang bantuan sebesar Rp 400 ribu dalam rekening itu. Namun, ada juga yang masih menyisakan uangnya seperti Pak Endis.
"Tadi ngambil Rp 350 ribu. Sisain Rp 50 ribu aja," kata Endis yang sudah mengantre.
Endis bercerita bahwa ia juga tak paham dengan kartu SIM HP yang digunakan untuk mengambil uang. Ia hanya fokus mendapatkan dana bantuan tersebut.
"Caranya baru tahu pas dijelasin sama petugasnya," sambung ayah 3 anak itu.
Menurut petugas bank, warga berhak menentukan berapapun dana yang akan diambil. Jika masih ada sisa dana, dana itu akan terakumulasi dengan bantuan dana yang masuk. Namun, tak ada bunga serta buku tabungan yang akan didapatkan warga.
"Ya ini seperti simpanan saja. Seperti uang elektronik, e-money. Bedanya, kalau ini hanya butuh HP untuk transaksi," ucap petugas bank tersebut.
(bil/vid)