"Sangat mengejutkan karena kami tak pernah mengira sesuatu seperti ini terjadi di Hong Kong, khususnya di gedung yang sama tempat saya tinggal," ujar bankir setempat bernama Mina Liu seperti dilansir kantor Reuters, Senin (3/11/2014).
Dilaporkan bahwa harga sewa rata-rata unit apartemen yang ditinggali Jutting adalah 30 ribu dolar Hong Kong (hampir US$ 4 ribu) per bulan. Distrik Wan Chai sendiri dikenal sebagai lokasi hiburan malam yang populer di kalangan pria ekspatriat dan pekerja seks dari Asia Tenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan jam kemudian, saat polisi melakukan pemeriksaan forensik di flat tersebut, polisi menemukan sebuah koper di balkon. Tampak dua kaki menjulur keluar. Mayat dengan kepala nyaris terpenggal tersebut diidentifikasi sebagai Sumarti Ningsih (25), WNI. Kedua kaki dan tangannya terikat. Kedua korban oleh media setempat disebut sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Mengenai Jutting, pria berumur 29 tahun itu tadinya bekerja sebagai trader di bank terkemuka Amerika Serikat, Bank of America Merrill Lynch. Namun lulusan Universitas Cambridge, Inggris itu telah mengundurkan diri dari pekerjaannya beberapa hari sebelum pembunuhan tersebut terkuak.
(ita/ita)