Seorang perwira di kepolisian mengatakan, Raden diduga melakukan pemerasan bersama kelompoknya. Ia juga disebut-sebut bekerjasama dengan kakaknya, Edi Syahputra, komisaris sebuah media online yang sudah lebih dahulu ditangkap polisi.
"Modusnya itu mereka menjelek-jelekkan sasaran mereka di Twitter, kemudian nanti didekati dan deal-dealan untuk pasang iklan di media onlinenya," jelas sumber itu kepada detikcom, Minggu (2/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kodenya itu 'bolu'. 'Kamu sudah terima bolunya belum?' Gitu contohnya," lanjut sumber.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Aris Budiman saat dikonfirmasi, membenarkan penangkapan Raden ini.
"Dia dalangnya selama ini," kata Aris saat dihubungi detikcom.
Saat ini polisi masih mendalami keterangan Raden Nuh. Raden sendiri pernah diperiksa polisi pada tahun 2013 lalu terkait twitter @TrioMacan2000. Pada masa itu, akun anonimus tersebut banyak dilaporkan pejabat dan politikus karena melakukan serangan di media sosial yang mengandung unsur fitnah dan pencemaran nama baik. Namun kala itu polisi sulit menjeratnya karena tidak ada bukti yang mendukung yang menunjukkan Raden Nuh adalah otak di balik akun yang kemudian berganti nama menjadi @TM2000back itu.
(mei/nrl)