Dicurigai Terinfeksi Ebola, Wanita AS di Oregon Masuk Karantina

Dicurigai Terinfeksi Ebola, Wanita AS di Oregon Masuk Karantina

- detikNews
Sabtu, 01 Nov 2014 15:57 WIB
Ilustrasi
Oregon - Seorang wanita di Oregon, Amerika Serikat masuk karantina karena dicurigai terinfeksi virus Ebola. Wanita ini terkena demam setelah pulang bepergian dari negara Afrika yang terdampak Ebola.

Disampaikan Otoritas Kesehatan Oregon, seperti dilansir Reuters, Sabtu (1/11/2014), wanita yang tidak disebut identitasnya ini masuk karantina di sebuah rumah sakit setempat.

Tidak disebutkan lebih lanjut ke negara mana wanita ini bepergian. Namun diketahui ada tiga negara di kawasan Afrika Barat yang terdampak Ebola paling parah, yakni Liberia, Sierra Leone dan Guinea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut otoritas setempat, wanita ini tidak memberi ancaman bagi publik. Dibutuhkan waktu karantina selama 21 hari dan pemeriksaan bertahap untuk mengetahui apakah wanita ini memang positif terinfeksi Ebola.

Karantina wanita di Oregon ini muncul di tengah aksi protes seorang perawat di Maine yang menolak dikarantina sepulangnya merawat pasien Ebola di Afrika Barat. Perawat tersebut dinyatakan negatif terinfeksi Ebola dan bersikeras dirinya tidak perlu dikarantina.

Kasus ini dibawa ke pengadilan dan hakim setempat menolak permohonan perawat tersebut agar tidak dikarantina. Pengadilan malah memberlakukan pembatasan bagi pergerakan perawat tersebut.

Sementara itu, pada Jumat (31/10), Pentagon menyatakan bahwa setiap staf maupun pejabat sipil AS yang baru kembali dari tugas terkait Ebola di Afrika Barat, harus menjalani karantina demi memastikan mereka bebas dari virus mematikan tersebut.

Namun, menurut Pentagon, mereka boleh memilih untuk mengikuti panduan kesehatan sipil atau aturan resimen militer yang lebih ketat.

(nvc/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads