Arif (21) ketahuan menjambret seorang karyawati di Cilandak, Jakarta Selatan dini hari. Ia menjambret dengan modus berpura-pura bertanya, menonjok korban, lalu merampas dompetnya.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 00.05 di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan Minggu (18/10/2014). Remaja pengangguran ini tertangkap menjambret setelah seorang karyawati berteriak dan menangis di tengah jalan.
"Pura-pura nanya, terus rampas tas saya sambil nampar. Saya masih pegang terus dia nonjok," ujar karyawati berkerudung itu sambil menangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mula-mula Arif tak mengakui telah menjambret, namun setelah diinterogasi warga dia mengakui perbuatannya. Hanya saja dompet yang dibawanya dibuang setelah tahu tak ada isinya. (Korban punya dua dompet -red).
"Mana dompetnya?! Ngaku apa gua lepas ini?," kata seorang warga.
"Saya nggak punya uang, ampun.." jawab Arif meringis saat tertangkap dan dibawa ke pos satpam salah satu gedung di TB Simatupang.
Korban yang masih di lokasi, emosi karena dia sempat ditampar dan ditonjok oleh pelaku. Pelaku kemudian diminta dtunjukkan dompet yang dibuang. Saat digiring itulah warga emosi dan sempat memukuli korban. Bak buk!
"Saya tinggal di Pondok Indah. Ampun pak," ucapnya. Beberapa warga yang masih kesal sesekali memukuli.
"Matiin aja biar tahu rasa!! Udah maling, nonjok perempuan lagi!," ucap salah seorang warga.
"Saya juga nggak punya uang, tapi kerja walau cuma mungutin sampah!" lanjutnya.
Meski sempat kena bogem mentah. Namun setelah sekitar 30 menit, melintas salah seorang anggota polisi dari Polda Metro Jaya berpakaian preman. Arif kemudian dibawa polisi ke dalam taksi, sementara korban diajak ditumpangi motor. Mereka menuju Polda Metro Jaya.
(iqb/fjr)