Amerika Serikat dan koalisi terus melancarkan serangan udara di wilayah Kobane, Suriah, yang hendak dikuasai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dilaporkan beberapa ratus anggota ISIS tewas dalam serangan-serangan tersebut.
"Kami yakin bahwa kami menewaskan beberapa ratus pejuang ISIL (nama lain ISIS) di Kobane dan sekitarnya," ujar juru bicara Pentagon, John Kirby kepada wartawan setempat, seperti dilansir AFP, Kamis (16/10/2014).
Kirby menambahkan, sebagian besar penduduk Kobane telah melarikan diri ketika ISIS terus menggempur kota tersebut untuk menguasainya. "Kobane masih bisa jatuh, masih sangat bisa jatuh," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertempuran antara pemberontak Suriah yang dibantu serangan udara AS dan koalisi di kota perbatasan Kobane, atau yang juga disebut Ain al-Arab, telah berlangsung selama kurang lebih 2 bulan. Menurut Kirby, masih ada ratusan penduduk setempat yang tetap bertahan di Kobane.
"Tentu jika Kobane jatuh ke tangan ISIL, itu merupakan kemunduran, tidak perlu dipertanyakan soal itu," sebutnya.
Kirby pun menekankan, strategi yang diterapkan AS dalam operasi yang dinamakan "Operation Inherent Resolve" ini lebih besar dari mempertahankan satu kota.
Sedangkan di Irak, di mana ISIS berencana menguasai Baghdad, Kirby meyakini bahwa ISIS belum mampu menggempur untuk menduduki ibukota tersebut.
"Kami tidak yakin soal adanya ancaman dalam waktu dekat bagi keamanan kota tersebut saat ini," tandasnya.
(nvc/ita)