"Ebola merupakan krisis global mendesak yang membutuhkan respons global mendesak," tutur Kerry kepada wartawan usai pertemuan dengan Menlu Inggris Philip Hammond di Washington, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (9/10/2014).
"Ada hal-hal yang harus dipenuhi, agar komunitas global bisa dengan tepat merespons tantangan ini dan memastikan kita melindungi orang-orang di semua negara kita," tandas Kerry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Liberia bernama Thomas Eric Duncan tersebut, meninggal setelah 10 hari dirawat di rumah sakit di Texas. Dia datang ke Texas untuk mengunjungi keluarganya pada September lalu.
Menurut data terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejauh ini sudah 3.865 orang tewas akibat virus ini, dari total 8.033 orang yang terinfeksi. Sebagian besar korban tewas berasal dari wilayah Afrika Barat seperti Liberia, Sierra Leone dan Guinea.
Atas meninggalnya pasien Ebola ini, sebagai langkah pencegahan, otoritas AS menerapkan pemeriksan lebih ketat di lima bandara besar di negara tersebut.
"Sebagian besar orang datang dari sana (akan di-screening)," ucap juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest. Earnest merujuk pada negara-negara Afrika Barat seperti Guinea, Liberia dan Sierra Leone yang paling parah dilanda wabah Ebola.
Bandara-bandara di AS yang ditingkatkan pemeriksaannya antara lain Bandara Internasional John F. Kennedy di New York, kemudian Bandara Internasional Dulles di Washington, lalu Bandara Internasional O'Hare di Chicago, Bandara Internasional Hartsfield-Jackson di Atlanta dan Bandara Internasional Newark Liberty di New Jersey.
(ita/ita)