Banyak jamaah haji yang membawa dua tas tenteng, ada pula yang membawa kantong plastik berisi makanan dan oleh-oleh. Kain ihram pun kini sudah ditempatkan di luar tas tenteng maupun kopor yang dibawa lewat bagasi pesawat. Mungkin saja kopornya sudah penuh oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman.
Jamaah haji dari kloter 1 Padang mulai masuk ke Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Kamis (9/10/2014) sekitar pukul 02.00 Waktu Arab Saudi. Banyak jamaah membawa panci, wajan, kompor, sampai rice cooker, padahal tahu barang-barang tersebut haram dibawa dalam penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila ada barang yang dianggap membahayakan dan dilarang dalam penerbangan, Garuda akan menyerahkan kepada petugas.
"Garuda hanya bertanggung jawab pada tas biru jinjing. Tolong dipilah lagi, alat masak sama sekali tidak boleh, panci, rice cooker, zamzam, ditinggal saja. Alat masaknya diikhlaskan saja," kata dia.
Setelah dilakukan sosialisasi akhirnya jamaah memahami. Mau tidak mau jamaah harus memilih tas mana yang akan dijinjing dan dibawa masuk ke pesawat nantinya. Tidak sedikit jemaah yang ingin mempertahankan membawa dua tas.
"Ibu pilih tas biru atau tas satunya lagi, pilih saja salah satu," kata seorang petugas.
Dari sweeping tersebut pihak Garuda mengamankan panci, kompor, rice cooker, wajan, air zam-zam, makanan, kain ihram, dan sebagainya.
(van/ndr)