Edi sebelum menjadi PNS MA merupakan petenis peringkat satu nasional tahun 1994. Dia pernah menyumbangkan medali perunggu di Sea Games 1995 kelas ganda putra. Namun karena usia emas pemain tenis hanya sampai 30 tahun, Edi pun harus mencari pekerjaan guna menyambung hidupnya.
"Saya berpikir hidup di Jakarta sendiri itu sulit. Makanya saya mencoba mencari kerjaan dengan melamar jadi PNS," kata Edi saat ditemui detikcom di lapangan tenis di komplek MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kakak saya yang satu lagi juga jadi polisi kayaknya dari jago main tenis," ucap Edi.
Tapi sayang, nasib Edi tidak semanis kakaknya. Saat mendaftar PNS MA pada 2005 Edi malah tidak lulus seleksi.
"Dulu saya tahun 2005 pernah melamar jadi PNS MA, tapi tidak lulus," ucap Edi sambil malu-malu.
Lantas Edi tak patah semangat. Setahun kemudian dia melamar lagi di MA dan akhirnya diterima. Bahkan Edi mengaku tidak salah memilih MA, karena tempat dia bekerja sangat mendukung kariernya di bidang tenis. Meski berstatus PNS, Edi berhasil meraih posisi runner up dalam Asian Games 2014 di Korea Selatan.
Bravo Edi!
(rvk/asp)