Ibu itu adalah Esti Wahyuntari (33), sedangkan putranya yaitu Faiz Abdillah Romadhon (5). Esti mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuhnya, sedangkan Faiz bahkan tidak terluka sedikitpun.
Esti yang ditemui di Puskesmas Karangawen mengatakan awalnya ia dan keluarganya hendak mengunjungi acara khitanan di Desa Tlogorejo, Demak yang tidak jauh dari lokasi. Esti dan delapan keluarganya berangkat dari kediaman mereka di Dukuh Ngepung, Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Sukoharjo menggunakan mobil Kijang B 1131 KMB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar pukul 11.38, mobil yang ditumpangi keluarga itu hendak melintas di perlintasan tanpa palang pintu tepatnya di KM 19+8 antara Tegowanu-Brumbung dari arah Utara. Namun saat bagian depan mobil sudah berada di rel terlihat kereta melaju dari arah Timur.
"Suami malah panik melihat kereta dan mesinnya berhenti," pungkasnya.
Kepanikan pun terjadi di dalam mobil. Saat itu Esti langsung membuka sabuk keselamatan dan merambat ke tempat duduk di bagian tengah sambil menggendong putranya. Handa dengan waktu beberapa detik sebelum benturan, Esti berhasil membuka pintu sebelah kiri dan keluar. Namun belum sempat menyelamatkan keluarganya yang lain, KA Argo Bromo Anggrek tersebut menghantam bagian depan mobil.
"Saya sempat keluar sambil gendong anak sebelum kontak langsung dengan kereta," katanya.
Mobil warna biru tua itu pun terpental beserta penumpangnya hingga menabrak tiang kabel telepon sampai roboh. Warga sekitar yang mengetahui peristiwa itu langsung membantu evakuasi. Di lokasi kejadian, tiga orang tewas dan dua lainnya dalam perjalanan ke Puskesmas dan tewas saat dirawat.
Dari data kepolisian, lima korban tewas atas nama Lilis (32), Hartanto (33), Sutarto, Ponimin, dan Sri Wahyuni. Sedangkan korban selamat Ponirah (54), Esti Wahyuntari (33), dan dua bocah kecil, Selma (6) dan Faiz Abdillah Romadhon (5).
(alg/try)