Kobane, kota perbatasan Suriah terancam jatuh sepenuhnya ke tangan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Sejauh ini, pertempuran sengit antara pasukan Kurdi dengan ISIS di kota penting Suriah tersebut telah merenggut 412 nyawa.
Namun sebagian besar korban merupakan anggota militan ISIS. Menurut kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, pertempuran sengit kedua pihak telah berlangsung semenjak pertengahan September.
Seperti dilansir AFP, Rabu (8/10/2014), serangan udara pasukan Amerika Serikat dan koalisi gagal untuk menghentikan kelompok ISIS yang berniat menguasai Kobane sepenuhnya. Kobane merupakan kota perbatasan yang penting bagi Suriah maupun Turki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan dilontarkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menyebut Kobane akan segera jatuh ke tangan ISIS. Erdogan menyebut, operasi darat paling diperlukan untuk mengalahkan ISIS.
"Saya beritahu Barat --- menjatuhkan bom dari udara tidak akan memberi solusi," sindirnya merujuk pada serangan udara pasukan AS dan koalisi.
Di sisi lain, Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura menyerukan kepada dunia internasional untuk segera bertindak demi mempertahankan Kobane dari pendudukan ISIS.
"Dunia, kita semua, akan sangat menyesal jika ISIS berhasil mengambil alih kota yang mempertahankan diri dengan penuh keberanian, namun terancam gagal. Kita perlu bertindak sekarang," tegas Mistura.
"Dunia internasional harus mempertahankan mereka. Dunia internasional tidak bisa membiarkan kota lainnya jatuh di bawah ISIS," imbuhnya.
Secara terpisah, Iran yang terang-terangan mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengkritik pasifnya perang dunia internasional dalam melawan ISIS.
(nvc/ita)