"Speedgun sudah ada tapi belum menjadi alat bukti dalam persidangan. Jadi perlu persamaan dulu," kata Wadir Lantas Polda Metro Jaya AKBP Bakharuddin di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014).
Polda Metro Jaya memiliki 5 unit speedgun. Jumlah ini tak sebanding dengan ribuan kendaraan yang setiap hari melintas di tol-tol Jabodetabek. Sehingga Bakharuddin lebih melirik penerapan electronic law enforcement.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
โMantan Kapolres Pati ini kemudian menyinggung pertumbuhan jalan dan jumlah kendaraan yang sangat timpang. Jumlah kendaraan bertambah 12 persen setiap tahun, dan jumlah jalan hanya bertambah 1 persen setiap tahun.
"Lalu negara lain itu daratannya yang dijadikan jalan sebanyak 18 persen. Jakarta hanya 5 persen luas daratannya yang jadi jalan," ujar Bakharuddin.
โHal ini belum ditambah dengan volume kendaraan di Jakarta mencapai 17 juta unit, belum termasuk kendaraan dari Bodetabek yang setiap hari berlalu-lalang di jalanan ibu kota. Sehingga ia menilai beban terkait permasalahan lalu lintas yang ada saat ini sangat banyak.
"Kualitas udara berdampak, pemborosan BBM, waktu produktifitas berkurang, sampai kantor jadi capek duluan, jenuh dan stres. Sekarang pembatasan BBM subsidi tapi tidak ada pembatasan kendaraan. Ya ini kelemahan kita, koordinasi, mudah diucapkan susah dikerjakan, makanya perlu stakeholder," kata Bakharuddin.
Apakah ia berharap ada perubahan pada pemerintahan Jokowi-JK nanti? "Pemimpin itu ada 4 syarat, leadership, manajerial, kompetensi dan komunikasi. Kita berharap ini the right man on the right place," jawabnya.
(vid/fjp)