.webp)
"Ada delapan yang terdampak, Yakni Kelurahan Manggarai, Bukti Duri, Kebon Baru, Cikoko, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Tanjung barat," ucap Sekretaris P2T Jakarta Selatan, Zulkifili Said saat berbincang, Selasa (7/10/2014).
Menurut Zulkifli, saat ini pihaknya akan segera melakukan proses sosialisasi kepada para warga yang tinggal di bantaran kali Ciluwung yang melewati 8 kawasan itu. Selain sosialisasi, pihaknya juga akan memberikan tanda dimana-mana saja lokasi yang terdampak pembebasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, pihak P2T bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan segera menurunkan tim untuk melakukan inventarisasi dan pengukuran terhadap lokasi tanah yang terkena normalisasi. "Ada berapa penduduk di wilayah sana. Berapa luas tanah yang akan kami bebaskan. Kami harus bergerak cepat. Karena pelaksanaan awal sudah jalan di Kampung Pulo," ungkap Zulkifli.
Walaupun masyarakat yang menghuni bantaran kali adalah para pendatang yang bahkan tidak memiliki sertifikat kepemilikan tanah, pihaknya tetap akan mendata mereka. Sehingga akan mudah untuk merelokasi mereka ke lokasi baru.
"Kami juga harus memikirkan mereka, ada berapa warga yang ada disana. Sehingga harus kami data terlebih dulu," jelasnya.
Untuk menangani banjir yang kerap dirasakan warga Jakarta, Pemprov DKI Jakarta telah beberapa kali melakukan normalisasi Kali dan Waduk. Di antaranya adalah Kali Pesanggrahan, Kali Krukut/Mampang, serta Kali Ciliwung.
Ketua Koordinator Normalisasi Kali dan Waduk, Irianto saat dihubungi mengatakan belum bisa memastikan kapan akan melakukan normalisasi kali Ciliwung di wilayah Jakarta Selatan. "Saat ini kami masih terfokus normalisasi yang ada di Jakarta Pusat," jelas dia.
Menurutnya, normalisasi Kali Ciliwung yang berada di Jakarta Selatan bisa dilakukan usai pemkot Jakarta selatan membebaskan lahan yang berada di sekitar bantaran kali tersebut.
"Kalau sudah dibebaskan lahannya, maka proses normalisasi kali bisa kami lakukan," tutupnya.
(rni/fjp)
