Korban tewas akibat topan Phanfone yang menerjang Jepang bertambah menjadi 6 orang. Sedangkan sebanyak 5 orang lainnya, termasuk dua tentara Amerika Serikat yang bertugas di Jepang, masih hilang.
Topan Phanfone yang berkekuatan besar menyapu Tokyo dan sejumlah kota lainnya pada Senin (6/10) pagi, ketika jam-jam sibuk berangkat kerja. Sekitar 600 penerbangan terpaksa dibatalkan dan lebih dari 100 jadwal kereta peluru setempat mengalami penundaan.
Banyak pabrik yang ada di wilayah tersebut juga terpaksa tutup akibat topan ini. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (7/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara korban tewas, terdapat seorang personel militer AS yang bertugas di Okinawa, Jepang. Tentara AS tersebut tersapu ombak besar ketika asyik berfoto bersama dua rekannya dengan latar belakang gelombang laut yang tinggi, ketika topan Phanfone bergerak mendekati daratan Jepang pada Minggu (5/10).
Dua tentara AS lainnya masih dilaporkan hilang hingga kini.
Korban tewas lainnya berasal dari wilayah Yokohama, di sebelah barat daya Tokyo. Dua pria yang berusia 20-an tahun dan 30-an tahu,n tewas dalam insiden terpisah akibat tanah longsor yang menghancurkan rumah mereka.
Sedangkan surat kabar Asahi melaporkan total 6 orang tewas dan 5 orang lainnya masih hilang, sebagian besar di wilayah Jepang bagian tengah dan timur. Tidak disebutkan lebih lanjut asal korban tewas lainnya dan penyebab kematian mereka.
Media Jepang lainnya, NHK menyebutkan, ada sekitar 62 orang yang luka-luka akibat serangkaian insiden yang dipicu topan Phanfone.
Topan ini memaksa lebih dari 50 ribu orang di wilayah Shizuoka mengungsi dari rumah masing-masing. Sedangkan sebanyak 1,7 juta orang lainnya disarankan untuk mengungsi, mengingat masih adanya ancaman tanah longsor dan banjir meskipun topan Phanfone sudah meninggalkan Jepang.
(nvc/ita)