Kepala militer Australia, Australian Defence Force (ADF) Mark Binskin mengatakan, dua pesawat tempur F/A18 Super Hornet milik Angkatan Udara Australia telah kembali ke pangkalan dengan selamat.
"Pesawat Super Hornet melakukan interdiksi udara dan menyelesaikan misi dukungan udara di atas Irak utara semalam," demikian disampaikan ADF dalam statemennya seperti dilansir AFP, Senin (6/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan kepala militer Australia, Peter Leahy mengatakan, adalah hal yang normal bagi jet-jet tempur yang kembali dari misi mereka tanpa melakukan serangan udara. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya salah target. "Kami tidak ingin mengenai target yang salah," ujarnya kepada media ABC.
Penerbangan jet tempur Australia ini merupakan yang pertama sejak pemerintah Australia mengizinkan serangan-serangan udara terhadap para militan ISIS di Irak.
Australia merupakan bagian dari koalisi internasional yang melakukan kampanye udara terhadap kelompok ISIS. Sama seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Denmark, Belgia dan Belanda, Australia melancarkan operasi terbatasnya di Irak. Sementara AS dan beberapa negara Arab telah melakukan serangan udara terhadap militan ISIS di Suriah.
(ita/ita)