"Tulang isium, saluran cerna bawah 1, kemaluannya juga 1, fokus kita memisahkan di situ dulu untuk operasi ini," ujar ujar dr Emiliana
Spesialis Bedah Anak yang tergabung dalam tim penanganan Bima-Arjuna dalam jumla pers di Gedung COT RSHS, Senin (6/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah stabil baru kita akan lakukan rekonstruksi untuk masing-masing bayi. Jadi setelah operasi ini kemungkinan akan ada operasi-operasi lain," tuturnya.
Direktur Utama RSHS Bayu Wahyudi menuturkan, dalam operasi ini juga ada risiko-risiko yang mungkin bisa terjadi, dari yang ringan hingga terberat risiko kematian. Pihak keluarga pun telah dijelaskan dan mengerti dengan risiko yang mungkin akan dihadapi.
"Operasi adalah pilihan terbaik untuk kasus ini. Kesulitannya karena kedua panggul berdempet sehingga saluran urologi dan pencernaan, pelepasan rectum menyatu," tuturnya.
Berbagai skenario telah disiapkan jika dalam operasi ditemui kondisi yang tak diharapkan.
"Kami persiapkan sampai 1 tahun 9 bulan ini untuk meminimalisir risiko, tidak bisa semena-mena. Kemungkinannya bisa sukses atau ada kegagalan," tuturnya.
Kegagalan yang mungkin terjadi disebut Bayu mulai dari infeksi pasca operasi, malfungsi pada kaki dan pembuluh darah menyatu juga bisa mengakibatkan kegagalan sampai dengan kematian.
"Namun kami tidak mengharapkan itu terjadi. Kami akan lakukan yang terbaik dengan persiapan yang telah semaksimal mungkin," tuturnya.
(tya/ern)