Video tersebut ditemukan secara online oleh pemantau terorisme SITE. Video diawali oleh laporan media soal voting parlemen Inggris, pekan lalu, untuk meloloskan serangan udara terhadap ISIS di Irak. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (4/10/2014).
Kemudian beralih kepada Henning yang tengah berlutut di tengah gurun dan mengenakan seragam tahanan warna oranye. Tampak seorang militan bermasker berdiri di belakangnya dengan membawa pisau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militan bermasker yang juga memiliki aksen Inggris kemudian menyatakan pidatonya bagi Perdana Menteri David Cameron. Militan ini diduga merupakan orang yang sama yang muncul dalam video pemenggalan warga Inggris lainnya, David Haines.
"Darah David Haines telah menodai tangan Anda, Cameron. Alan Henning juga akan dieksekusi, tapi darahnya ada di tangan parlemen Inggris," ucapnya kemudian menyayat leher Henning.
Setelah aksi keji dilakukan, tayangan video beralih ke seorang sandera lainnya yang diidentifikasi sebagai warga Amerika Serikat bernama Peter Kassig. Militan tersebut mengancam akan membunuh Kassig.
Henning dan Kassig sama-sama merupakan relawan yang bekerja untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Suriah, ketika mereka diculik. Henning (47) diketahui menjadi sopir bagi konvoi kemanusiaan dari yayasan Islamis.
Sedangkan Kassig yang terlihat masih hidup pada akhir video tersebut mengaku dirinya sebagai mantan tentara AS yang pernah bertugas di Irak, dan kemudian kembali ke Timur Tengah untuk bergabung dengan organisasi kemanusiaan.
"Obama, Anda memulai bombardir udara di Sham, yang terus menyerang orang kami. Jadi, ini benar jika kami terus menyerang leher rakyat Anda," ucap militan bermasker tersebut merujuk nama Arab wilayah Suriah dan sekitarnya.
(nvc/fdn)