Ceu Popong memang politisi Golkar senior. Dengan latar belakang itu, sejumlah politisi PDI Perjuangan dan partai pendukung Jokowi-JK lainnya mencurigai ada misi tertentu saat dia memimpin rapat. Apalagi saat hujan interupsi diajukan oleh beberapa politisi PDI Perjaungan, wanita 76 tahun itu tak memberikan kesempatan dengan sejumlah alasan.
Menjawab tudingan ini, Ceu Popong menegaskan tak pernah diintervensi siapa pun. Termasuk oleh petinggi KMP, seperti ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau bahkan Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu empat anak dan nenek dari 8 cucu ini menegaskan, tak ada tekanan dari pihak mana pun saat memimpin sidang. Tidak ada politisi dari KMP yang ditemui. Bahkan pertemuan dengan Sekjen Golkar Idrus Marham pun baru terjadi setelah rapat, itu pun saat live di acara televisi.
"Tidak perlu diperlakukan seperti itu, saya tahu tugas saya memimpin sidang sampai selesai," terangnya.
Soal partai koalisi Indonesia Hebat yang walk out, Ceu Popong mengaku tak bisa melarang. Sebab, itu adalah hak partai-partai. Seharusnya, keributan itu tidak terjadi. "Itu hak mereka untuk walk out, jadi tidak bisa saya larang," tambah istri dari mantan wali kota Bandung R Otje Djundjunan ini.
(mad/nrl)