Militan Abu Sayyaf Ancam Penggal Warga Jerman di Filipina

Militan Abu Sayyaf Ancam Penggal Warga Jerman di Filipina

- detikNews
Kamis, 02 Okt 2014 19:12 WIB
Ilustrasi
Manila - Militan Abu Sayyaf di Filipina mengancam akan memenggal salah satu dari dua warga Jerman yang mereka sandera. Hal ini jika Jerman menolak menghentikan dukungan bagi serangan koalisi Amerika Serikat terhadap ISIS di Suriah.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (2/10/2014), militan jaringan Al-Qaeda ini menculik dan menyandera dua warga Jerman yang berlayar dengan kapal mewah dari Pulau Palawan ke wilayah Sabah, Malaysia pada April lalu.

Mereka meminta uang tebusan sebesar 250 juta Peso atau setara Rp 67 miliar. Kemudian juga mendesak Jerman untuk berhenti mendukung serangan terhadap ISIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mengancam akan memenggal salah satu sandera pada 17 Oktober mendatang, jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

"Hari ini, kami akan memberitahu ultimatumnya kepada Anda," ucap salah satu anggota Abu Sayyaf yang menyebut dirinya sebagai Abu Rami. Dalam pernyataan tersebut Rami mengklaim dirinya sebagai juru bicara Abu Sayyaf.

"Setelah Jumat, 17 Oktober 2014, pukul 15.00 waktu setempat, Anda tidak akan melihat salah satu dari mereka hidup. Ini akan dilakukan di depan publik agar kami bisa menunjukkan bahwa kami tidak bermain-main," imbuhnya dalam sambungan telepon kepada wartawan di wilayah Zamboanga City.

Secara terpisah, pejabat keamanan Filipina menyatakan, kedua warga Jerman tersebut disandera di hutan Jolo, yang ada di wilayah terpencil di Filipina bagian selatan.

Selama ini, militan Abu Sayyaf dikenal akan aksi mereka menculik, membunuh dan melakukan pengebomanan. Militan ini juga diketahui masih menyandera sejumlah warga asing lainnya.

Tidak diketahui pasti apakah militan ini memang berhubungan dengan militan ISIS yang kini merajalela di Irak dan Suriah.

Jerman memang tidak turun langsung dalam serangan udara AS dan koalisi terhadap ISIS di Suriah dan Irak, namun negara ini tetap mengirimkan bantuan persenjataan ke wilayah Irak untuk membantu pasukan Kurdi melawan ISIS.

(nvc/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads