
Pengamanan terhadap Presiden Obama dipertanyakan setelah beberapa insiden pelanggaran protokol.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama pernah berada di dalam sebuah lift yang sama dengan seorang pria bersenjata yang pernah dihukum atas kasus penyerangan.
Insiden itu terjadi pada 16 September lalu, manakala Obama mengunjungi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Atlanta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria tersebut berprofesi sebagai petugas keamanan swasta. Belakangan, karena kejadian itu, dia dipecat oleh perusahaannya.
Surat kabar Washington Post menyelidiki latar belakang pria itu dan menemukan bahwa dia pernah dihukum tiga kali karena kasus penyerangan.
"Pria yang membawa senjata ini hanya berjarak satu lengan dari presiden," kata Jason Chaffetz, anggota Kongres AS yang mengetahui insiden itu melalui seorang saksi mata.
Keberadaan pria bersenjata di dalam satu lift dengan Obama jelas melanggar protokol Dinas Pengamanan Presiden atau Secret Service yang menggariskan bahwa hanya anggota Secret Service yang berhak membawa senjata di dekat presiden.
Insiden itu mengemuka pada Selasa (30/09) waktu setempat, beberapa jam setelah Direktur Dinas Pengamanan Presiden Julia Pierson ditanyai Kongres AS mengenai penyusupan Gedung Putih dua pekan lalu.
Penyusupan
Sebagaimana dilaporkan Washington Post, Omar Gonzalez, lolos dari sebuah pos penjagaan di pintu Gedung Putih pada 19 September lalu.
Sebelum dibekuk, Gonzalez yang kala itu membawa pisau, sempat berkeliaran di berbagai lokasi gedung.
Dalam kendaraan Gonzalez, petugas menemukan dua senapan, empat pistol, dan senjata api lain, amunisi, serta sebuah peta yang memberi tanda khusus pada lokasi Gedung Putih.
Saat penyusupan terjadi, Obama dan keluarganya sudah meninggalkan Gedung Putih dengan helikopter, sekitar 10 menit sebelumnya.