.webp)
Amerika Serikat terus membantu upaya menangkal penyebaran virus Ebola di Afrika barat. Salah satunya dengan mengirimkan sekitar 1.400 tentaranya ke Liberia, dalam beberapa minggu ke depan.
Juru bicara Pentagon, Laksamana Muda John Kirby menuturkan, sekitar 700 tentara dari Divisi Udara ke-101 Militer AS dan 700 tentara lainnya yang juga insinyur akan dikerahkan ke Liberia pada akhir Oktober mendatang. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (1/10/2014).
Tentara-tentara tersebut akan bergabung dengan sekitar 200 tentara AS lainnya yang sudah lebih dulu berada di Liberia. Mereka akan menjadi bagian dari 3 ribu tentara yang akan melatih para pekerja medis dan mendirikan rumah sakit dan fasilitas lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para tentara Divisi Udara ke-101 akan membangun markas di Liberia, yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Gary Volesky, yang pada akhir Oktober akan mengambil alih kendali dari Mayor Jenderal Darryl Williams.
Kirby menyatakan, tentara AS tidak akan memimpin langsung upaya pemerintah AS ini. Namun mereka berada di Liberia untuk mendukung lembaga sipil AS lainnya melawan wabah Ebola.
Sedangkan keberadaan insinyur militer untuk membangun pusat perawatan Ebola yang baru di area terdampak, dengan bantuan pejabat bantuan AS. Pentagon menyatakan, tentara AS tidak akan melakukan kontak langsung dengan pasien terinfeksi virus Ebola.
Pengerahan tentara AS ini diumumkan ketika AS mendiagnosa kasus Ebola pertamanya, dari seorang warganya yang terinfeksi di Liberia dan kemudian pergi ke Texas, AS.
(nvc/ita)
