PAN: KMP Terus Mantapkan Soliditas Soal Paket Pimpinan DPR

Jakarta - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan mengatakan rapat Koalisi Merah Putih (KMP) di ruang Fraksi Golkar hari ini untuk mengkonsolidasikan kekompakan terkait pengajuan paket pimpinan DPR. Namun, dia mengatakan rapat tadi belum ada putusan terkait nama-nama yang bakal diajukan sebagai pimpinan DPR.

"Jadi, secara prinsip membahas teknis, konsolidasi saja. Belum mengarah kepada menyangkut nama pasti personel. Tapi, hanya konsolidasi saja untuk memantapkan kekompakan itu," kata Taufik saat dihubungi detikcom, Selasa (30/9/2014).

Dia pun menegaskan kalau Koalisi Merah Putih atau PAN tidak ingin jumawa dengan keunggulan saat ini dalam paket pimpinan. Menurutnya, meski KMP punya kekuatan fraksi yang cukup bukan menjadi acuan bakal pasti dominan.

"Enggak sampai pede banget lah. Kalau kami sebetulnya ikuti mekanisme karena mekanisme tatib kan. Putusan terkait judicial review, tentunya menyiapkan penyesuaian dengan kebersamaan yang bersifat mengikat itu. Tentu kami butuh koordinasi kan," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Lantas, bagaimana dengan nama kader dari PAN untuk pimpinan DPR? Dia menegaskan hal itu masih dibicarakan secara internal dan bersama koalisi. Terkait isu munculnya nama Zulkifli Hasan bakal menjadi calon Wakil Ketua DPR, dia irit bicara.

"Ya, itu saya istilahnya tidak hanya melihat kondisi sekarang tapi juga kita masih menunggu dan membahas hari besok bagaimana. Untuk persiapan yang pasti untuk tokoh yang layak," sebutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah elite KMP hari ini mengadakan rapat tertutup di ruang fraksi Golkar lantai 12, Gedung DPR, Senayan. Para tokoh KMP seperti Wakil Ketua Umum Fadli Zon, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto, dan Sekjen PPP Romahurmuzy berkumpul untuk membahas paket pimpinan DPR dan MPR. Adapun PAN diwakili Sekjen Taufik Kurniawan.

Namun, elite KMP ini menghindar dari awak media yang sudah tiga jam lebih menunggu. Mereka sengaja keluar diam-diam lewat tangga bawah untuk tidak bertemu wartawan. Saat dicoba dihubungi, para politisi juga sulit.

(hat/rmd)