Otoritas Australia menangkap seorang pria dalam penggerebekan antiterorisme yang mereka lakukan. Pria tersebut diduga mengirimkan uang bagi pelaku jihad asal Amerika Serikat, yang bertempur di Suriah.
Penangkapan ini terjadi selang beberapa hari setelah seorang tersangka terorisme ditembak mati karena menusuk dua polisi saat diinterogasi. Juga di tengah kekhawatiran bahwa banyak warga Australia yang bertempur bersama militan di Irak dan Suriah.
"Seorang pria berusia 23 tahun... akan dijerat dakwaan dengan sengaja menggalang dana untuk sebuah organisasi teroris," ujar asisten komisioner pada Kepolisian Federal Australia, Neil Gaughan seperti dilansir AFP, Selasa (30/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gaughan, penangkapan ini dipicu oleh keyakinan bahwa pria tersebut tengah bersiap untuk mengirimkan lebih banyak uang ke pelaku jihad asal AS tersebut. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai rencana tersebut.
Lebih lanjut, kepolisian setempat menyatakan, tidak ada informasi atau intelijen yang mengindikasikan pria yang ditangkap ini merencanakan serangan terorisme di Australia. Tidak ada juga indikasi pria ini terkait dengan tersangka terorisme yang tewas ditembak, pekan lalu. Abdul Numan Haider (18) tewas ditembak setelah menusuk dua polisi, saat wajib lapor.
Australia kini tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme, pasca penggagalan rencana serangan oleh militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di negara tersebut. Otoritas Australia meyakini, lebih dari 60 warga Australia terlibat dalam pertempuran jihad di luar negeri, sedangkan sekitar 100 orang lainnya mendukung militan ISIS.
(nvc/ita)