Upacara HUT ke-69 TNI akan diadakan di Markas Komando Armada Timur TNI AL di Surabaya pada 7 Oktober 2014. Acara itu melibatkan ratusan pesawat militer yang akan lepas landas dari Bandara Juanda. Imbasnya, ada beberapa jadwal pesawat sipil dari dan ke Bandara Juanda digeser.
"Tidak ada pembatalan penerbangan, tidak ada penutupan bandar udara. Melainkan menggeser jam operasional pada waktu gladi resik, gladi kotor dan hari-H," tegas Kepala Otoritas Bandara Wilayah 3 Surabaya, M Alwi, saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (30/9/2014).
Alwi menjabarkan, pergeseran jadwal pesawat sipil itu dilakukan pada tanggal 2-4 dan 7 Oktober 2014 pada pukul 09.00-14.00 WIB untuk pesawat militer yang terbang kala latihan dan hari-H. Pesawat sipil yang mendapatkan jadwal terbang di antara jam tersebut akan dimajukan atau dimundurkan. Namun, masih ada 6 pesawat sipil yang bisa terbang dan mendarat antara pukul 11.41 WIB sampai 12.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antisipasi pergeseran jadwal pesawat ini tercantum dalam Notice to Airman (Notam) atau pemberitahuan dari otoritas penerbangan akan adanya aktivitas yang mempengaruhi penerbangan. Notam ini dikeluarkan Kepala Otoritas Bandara Wilayah 3 Surabaya.
"Notam sudah dikeluarkan sepekan lalu. Sebelum ada Notam, dirapatkan 3 pekan lalu, direncakan jauh-jauh hari, sebulan sebelumnya," kata dia.
Pihak Otoritas Bandara Surabaya sudah berkoordinasi dengan Kemenhub dan Mabes TNI untuk pergeseran jadwal penerbangan ini. Bandara Juanda selama tanggal 2-7 Oktober itu akan beroperasi 24 jam.
"Untuk masyarakat, kita sudah mendesain dan berkoordinasi dengan pihak TNI AD, AL dan AU, untuk semaksimal mungkin bahwa angkutan udara komersial tetap berjalan. Dari pihak TNI, hari jadinya akan berjalan sesuai rencana. Tidak perlui khawatir dan was-was mengganggu penerbangan. Tetap jalan seperti biasa, jadwalnya saja yang bergeser. Bandara penyangga disesuaikan operasionalnya dengan Bandara Juanda yang 24 jam dioperasikan," tutup Alwi.
Kemenhub melalui Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata menambahkan, sudah ada 3 Notam telah dikeluarkan pada tanggal 23 September 2014 terkait latihan HUT TNI di Bandara Juanda Surabaya. Yaitu LOCAL NOTAM WRRR-A1770/14, LOCAL NOTAM WRRR-A1771/14 dan LOCAL NOTAM WRRR-A1772/14.
Pada intinya ketiga Notam tersebut menyatakan bahwa pada tanggal 24,25,29, 30 September dan 1,2,3,4 dan 7 Oktober 2014 di jam-jam tertentu yaitu mulai pukul 10.00 WIB-11.45 WIB dan pukul 12.30-13.30 WIB, runway atau landasan pacu bandara Juanda Surabaya dipergunakan untuk pesawat militer saja. Pada jam tersebut semua penerbangan sipil agar menghindari untuk landing atau take off di bandara Juanda Surabaya.
"Dalam Notam tersebut juga menyatakan bahwa pada tanggal-tanggal tersebut diatas mulai pukul 08.00 WIB s.d 13.30 WIB beberapa titik koordinat ruang udara akan digunakan untuk aktivitas militer. Untuk itu semua penerbangan sipil agar menghindari titik koordinat tersebut," jelas Barata dalam rilis yang dikirimkan hari ini.
Notam tersebut juga menjelaskan bahwa dengan adanya keterbatasan airspace (ruang udara) pada waktu dan jam tersebut diatas, semua penerbangan sipil agar bersiap untuk kemungkinan adanya pengalihan.
HUT TNI jatuh pada Minggu 5 Oktober. Namun karena pada tahun ini 5 Oktober bertepatan dengan Hari Raya Haji/Idul Adha, maka peringatan HUT TNI digeser menjadi Selasa 7 Oktober. (nwk/nrl)