Pembunuhan Mahasiswi Undip, Ini Cara Licik Pelaku Lolos dari Satpam

Pembunuhan Mahasiswi Undip, Ini Cara Licik Pelaku Lolos dari Satpam

- detikNews
Senin, 29 Sep 2014 16:35 WIB
Semarang - Mustofa (31), pelaku pembunuhan mahasiswi Undip, Ina Winarni (21) sudah merencanakan matang aksinya pada tanggal 9 September lalu itu. Ia juga mengelabui petugas keamanan di pos penjagaan saat masuk ke dalam perumahan.

Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Sukiyono mengatakan, ada 17 adegan sesuai pengakuan pelaku yang dilaksanakan dalam reka ulang siang tadi. Reka ulang juga disaksikan jaksa penuntut umum dari Kejari Semarang.

"17 adegan sudah dilakukan. Sesuai rencana, terlaksana dengan baik," kata Sukiyono di lokasi reka ulang, di Perumahan Graha Estetika, Jalan Raya Estetika Blok G nomor 26, Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Senin (29/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam reka ulang, pelaku masuk ke dalam rumah korban melewati lantai dua dengan melompat dari rumah nomor 27 yang sedang di perbaiki. Tukang bangunan itu langsung membekap korban yang ada di kamar.

Setelah korban dijerat leher dan tangannya menggunakan tali tambang yang dibawa, pelaku menarik korban turun hingga terjatuh di tangga. Saat korban kritis, pelaku menyembunyikannya di bawah kolong tempat tidur.

"Pembunuhan mulai pada adegan ke 5 hingga akhirnya diseret dan dimasukkan kolong tempat tidur," pungkas Sukiyono.

Usai mengeksekusi korban, pelaku membawa kabur motor Vario bernopol H 3288 QQ milik korban melewati pos penjagaan menuju SPBU tidak jauh dari lokasi. Di sana sudah menunggu teman pelaku.

Mustofa kemudian meninggalkan motor hasil curian di SPBU dan berjalan ke bawah jembatan tol mencari ojek. Dengan menumpang ojek, pelaku berhenti di depan kawasan perumahan dan berjalan melewati jalan kecil agar bisa masuk ke perumahan tanpa melewati pos penjagaan.

Setelah itu ia mengambil motor yamaha Jupiter miliknya di rumah yang sedang dibangun dan pamit sakit kepada kepala tukang. Mustofa langsung kabur menuju rumahnya di Kecamatan Undaan, Kudus dan kembali lagi ke Semarang untuk mengambil motor curian yang kemudian dilarikan ke Pati.

Beberapa hari berikutnya, pelaku berhasil ditangkap, sedangkan teman korban tidak terbukti terlibat sehingga tidak dijadikan tersangka.

"Tukang ojek dalam pengembangan. Diambil keterangan," tandas sukiyono.

Dalam rekonstruksi yang digelar siang tadi beberapa warga berkumpul karena penasaran dengan wajah pelaku. Namun mereka mengurungkan niat untuk melampiaskan emosi karena takut dibalas jika pelaku sudah bebas dari penjara.

"Cuma saya omongin soal agama. Takut kalau diancam. Saya harap dihukum mati saja, takut kalau datang lagi setelah bebas," kata salah satu warga, Ima, yang menutup wajahnya dengan bagian bawah hijab.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads