Giman (38) warga Malang, Jawa Timur, mendatangi rumah mantan Ketua MPR Amien Rais di Sawitsari, Condong Catur, Depok, Sleman,DI Yogyakarta. Dia menyatakan siap mendampingi Amien Rais untuk berjalan kaki Yogyakarta-Jakarta.
Namun Giman yang ditemani 3 orang anggota Barisan Relawan Jokowi Presiden, Kota Malang itu tidak ketemu dengan Amien Rais. Amien tidak berada di tempat. Satpam yang menjaga rumah mengatakan Amien berada di Jakarta sejak beberapa hari lalu.
Giman tiba sekitar pukul 12.20 WIB setelah berjalan kaki dari gedung DPRD Kota Yogyakarta di Jl Ipda Tut Harsono, Timoho. Meski cuaca terik, tidak menyurutkan niat aksi jalan kaki. Dia hanya mengenakan sandal jepit. Sedangkan sepatunya hanya digantungkan di tas punggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemani Dipo Dwi sekretaris Repdem, dia mengungkapkan maksud kedatangannya. Di depan pintu gerbang besi warna biru yang telah ditutup itu, Dipo mengatakan kedatangan Giman untuk menagih janji kepada Amien Rais. Sebab menurut Giman dia telah berjanji akan berjalan kaki jika Jokowi menang.
Kenyataannya Jokowi menang pilpres, namun Amien belum menepati janji atau nazarnya untuk jalan kaki. Sedangkan Giman yang juga bernazar serupa saat ini tengah memenuhi janjinya untuk berjalan kaki dari Malang ke Jakarta sejak tanggal 21 September untuk ketemu Jokowi.
Setelah berbicara dengan satpam dan dikatakan Amien tidak ada, Giman sedikit kecewa. Dia kemudian keluar meninggalkan rumah Amien. Dia kemudian beristirahat di sebuah warung di sebelah utara rumah Amien sambil melayani wartawan yang masih ingin wawancara.
Sambil duduk minum es, bapak satu istri empat orang anak itu menceritakan saat berjalan kaki di daerah Ngawi, dia sempat dihampiri seseorang tidak dikenal yang mengendarai mobil. Orang itu menawari Giman uang sebesar Rp 1 juta agar tidak meneruskan perjalanan dan naik mobil saja. Namun Giman tidak mau.
"Saya tetap saja jalan kaki, tapi saya tidak tahu siapa dia. Setelah saya tidak mau, dia langsung pergi," pungkas Giman yang sehari-harinya berjualan kue putu di sekitar Kota Malang itu.
Sekadar diketahui, berdasar pemberitaan selama ini, Amien pernah berujar akan jalan kaki Yogya-Jakarta PP jika ada yang menunjukkan kliping bahwa dia pernah menyudutkan Prabowo Subianto dalam statemennya pada 1998 lalu terkait penculikan aktivis. Pernyataan Amien itu muncul pada 6 Juni 2014 saat Amien ditanya mengapa dia mendukung Prabowo yang dulu dikritiknya. Kemudian muncullah kliping harian Republika berjudul "Amien Rais: Prabowo Harus Dimahmilkan" edisi 4 September 1998. Karena kemunculkan kliping itu sejumlah pihak mendesak Amien Rais yang dikenal garang menentang Orba pada 1998 untuk merealisasikan janjinya jalan kaki Yogya-Jakarta PP.