"Mereka sebelumnya trek-trekan. Nah dalam trek-trekan itu, mereka pasang taruhan sebesar Rp 10 juta," ujar Kanit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Teuku Arsya Khadafi kepada wartawan di Jakarta, Senin (29/9/2014).
Arsya mengungkapkan, kelompok korban dengan kelompok pelaku sebelumnya janjian untuk trek-trekan di wilayah Serpong, Kota Tangerang. Dalam trek-trekan tersebut, kedua kelompok sepakat untuk memasang taruhan sebesar Rp 10 juta bagi yang kalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena tidak membayar taruhan, kelompok yang menang taruhan ini menyita 1 unit motor milik kelompok Bekasi. "Pada saat itu, kelompok yang kalah baru memberikan Rp 5 juta," ungkapnya.
Namun rupanya, salah satu anggota kelompok geng motor Bekasi yang kalah mengadu kepada pamannya karena motornya disita oleh geng motor Tangerang. "Pamannya ini kemudian menyewa orang untuk menghajar kelompok korban (geng motor Tangerang)," ujarnya.
Hingga akhirnya, pada Sabtu (6/9) malam lalu, kelompok korban diminta untuk datang ke lokasi. Kelompok pelaku saat itu beralasan, hendak menyerahkan uang kekurangan taruhan.
Saat itu, korban datang bersama 2 orang temannya. Bukannya membayar sisa taruhan, kelompok pelaku justru memukuli korban dan 2 temannya. Kelompok pelaku juga menembak kaki salah satu korban.
"Pelakunya masih dalam penyelidikan," pungkasnya.
(mei/fjp)