"Alhamdulilah tahun ini ditandai wukuf hari Jumat sehingga ada yang menyebut haji akbar. Walaupun banyak pendapat dengan quran dan hadist saya berpendapat semua haji itu akbar. Tapi yang penting hari Jumat dikenal sebaik-baiknya, semulia-mulianya hari. Semoga semua jamaah haji bisa memanfaatkan di padang Arafah, berdoalah banyak-banyak, berdzikirlah," kata Din disela-sela kunjungan ke pemondokan jamaah haji di Makkah, Minggu (28/9/2014).
Din secara khusus meminta para jamaah haji mendoakan Bangsa Indonesia. Kalau 168 ribu jamaah haji mendoakan, Din yakin Bangsa Indonesia akan selalu berada dibawah lindungan-Nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amien," sambut puluhan jamaah haji yang mengelilinginya.
Din mendoakan para jamaah menjadi haji mabrur. Din berpesan kepada para jamaah agar melanjutkan kebiasaan baik di Tana Suci, misalnya rajin ibadah dan sedekah.
"Kalau jutaan jamaah haji betul-betul menjadi haji mabrur, ini modal sosial budaya bagi kita," kata Din menegaskan keyakinan Indonesia akan terus menjadi Bangsa yang berakhlak mulia.
Persiapan Puncak Haji
Pada kesempatan ini Din mengingatkan Kemenag untuk mempersiapkan puncak haji yakni pada saat Arafah, Muzdalifah, dan Mina. "Puncak ibadah haji Wukuf di Arafah, Mabit di Mina, dan lempar jumroh itu medan yang sangat berat. Saya sarankan dilakukan persiapan-persiapan. Melihat perencanaan menggunakan pendekatan militer bagaimana operasionalnya saya kira cukup baik, tinggal bagaimana eksekusi di lapangan," katanya.
Din mengapresiasi kinerja semua petugas haji yang sudah mempersiapkan diri jelang Armina. Termasuk upacara persiapan yang digelar tiap hari untuk persiapan Armina.
"Wawasan ibadah jamaah juga semakin bertambah, berkat bimbingan di dalam negeri. Memang ada beberapa orang tua yang rentan terhadap keadaan," lanjut Din.
Terakhir, Din berharap Kemenag memberi jalan tengah terkait perbedaan keyakinan jamaah terkait mabit sebelum atau sesudah ke Arafah. "Yang paling penting haji itu Arafah karena itu semua harus ada di Arafah dan saya mendengar ada rencana safari wukuf , karena itu yang menentukan keabsahan. Yang lain rukun dan wajib kalau darurat bisa ditoleransi," pesan Din.
(van/ahy)











































