Bertambahnya jumlah demonstran itu terjadi kurang dari 24 jam setelah polisi anti huru hara menggunakan semprotan merica untuk membubarkan pengunjuk rasa di sekitar kantor pusat pemerintahan dan menangkap lebih dari 60 orang. Demikian diwartakan Reuters, Sabtu (27/9/2014).
Salah satu pengunjuk rasa mengatakan dia telah bergabung dengan protes untuk mengamankan masa depan yang lebih baik untuk anaknya yang berusia lima tahun. Anaknya yang ia bawa pula ke aksi demonstrasi itu memakai kacamata renang untuk melindungi mata jika polisi menembakkan semprotan merica lagi.
Β
"Jika kami tidak memperjuangkannya, kami khawatir tentang masa depannya. Dia tidak bisa memilih masa depannya sendiri," kata Li (33).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah Sakit Otorita mengatakan 34 orang telah dirawat di rumah sakit pada Sabtu malam sebagai akibat dari bentrokan. Para pengunjuk rasa telah diusir satu per satu pada hari Sabtu sore, beberapa dari mereka diamankan.
"Polisi telah menggunakan kekuatan yang tidak proporsional untuk menghentikan tindakan yang sah dari pelajar dan sudah sewajarnya dikecam," kata Benny Tai, salah satu dari tiga penyelenggara utama gerakan Occupy Central.
Inggris mengembalikan Hong Kong ke pemerintahan Tiongkok pada tahun 1997. Beijing pada bulan lalu menolak tuntutan agar masyarakat bebas memilih penguasa wilayah otonomi khusus Hong Kong pada 2017. Hal ini memicu ancaman dari para aktivis yang mengancam menutup distrik keuangan lewat kampanye yang mereka sebut sebagai Occupy Central.
(imk/jor)