"Ada tiga kelemahan vital di tubuh partai pengusung Jokowi-JK yang mengakibatkan waktu tinggal 4 hari mereka belum mampu bentuk koalisi efektif di parlemen. Satu, mereka nggak memiliki pemahaman komando tunggal. Sebenernya yang tanggung jawab dalam pembentukan koalisi itu siapa? Apakah di Megawati, di Jokowi-JK atau di siapa? Kan tidak jelas," kata Romi di sela acara Rapat Pleno PPP di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jaksel, Jumat (26/9/2014).
Menurutnya, yang kedua karena tak ada pendelegasian lobi politik dari kubu Jokowi-JK ke Koalisi Merah Putih. Ia menilai koalisi Jokowi-JK ini tak bisa menawarkan 'insentif politik' bagi koalisi rivalnya sehingga tak mampu membentuk koalisi yang solid di parlemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Romi mengatakan, kegagalan koalisi Jokowi-JK menenangkan 'Pilkada langsung' dalam paripurna semalam menjadi bukti nyata rapuhnya koalisi ini di tingkat parlemen.
"Tadi malam menunjukkan kekalahan koalisi Jokowi JK yang nggak mampu menghimpun koalisi mayoritas," pungkasnya.
(bil/iqb)