"Pada akhirnya saat Demokrat walk out, mungkin sebagian orang kaget. Dia lakukan itu pada pukul 01.00 WIB yang mestinya bisa berlangsung sejak pukul 19.00 WIB saat dia menyampaikan pandangan fraksi. Sangat sedikit orang yang bisa membaca Partai Demokrat semalam lebih kepada political gimmick dalam rangka menenangkan hati pemilih di satu sisi, dan memenangkan koalisi Merah Putih," kata Sekjen PPP Romahurmuziy saat ditanya tanggapannya soal langkah WO Demokrat.
Hal ini disampaikannya di sela acara Rapat Pleno PPP di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menurut saya langkah cerdan karena dia tidak kehilangan simpati publik atau paling tidak dia mampu mempertahankan dan menangkap aspirasi rakyat melalui Pilkada langsung jika dibandingkan dengan yang sejak awal menolak. Dalam praktis politik yang dihubungkan dengan komunikasi politik yang selama ini dia lakukan dengan KMP, tidak mengecewakan meskipun melelahkan," sambungnya.
Maksud pernyataan 'tidak mengecewakan tapi melelahkan' itu yakni Demokrat tetap memenangkan Moalisi Merah Putih dalam paripurna itu meski membutuhkan waktu berjam-jam untuk sampai pada hasilnya. Ia menyebut seluruh keputusan yang dilakukan Demokrat mulai dari menyatakan setuju pilkada langsung hingga aksi walk out memang didesain para aktor politik dalam partai berlambang segi tiga biru itu.
"Desainnya memang begitu. Memang begitu strateginya," ujarnya.
Lebih dari itu, Romi menilai respon SBY sebagai Ketum Partai Demokrat juga bagian dari gimmick politik partai itu. Saat ditanya apa bukti ucapannya, Romi menjawab diplomatis.
"Politik tidak pernh ada pembuktian. Yang ada hanya pernyataan. Tanyakan pada Demokrat karena kalaupun saya menyebut dalangnya, itu tidak akan pernah diakui aktor-aktornya. Itulah politik," pungkasnya.
(bil/trq)