Akrobat Politik Demokrat di Paripurna yang Bikin PDIP Gigit Jari

Akrobat Politik Demokrat di Paripurna yang Bikin PDIP Gigit Jari

- detikNews
Jumat, 26 Sep 2014 07:28 WIB
Jakarta -

Melalui drama politik berjam-jam, DPR melalui sidang paripurna akhirnya mengesahkan RUU Pilkada. Lewat voting diputuskan opsi Pilkada melalui DPRD ditetapkan sebagai mekanisme pemilihan yang baru.

Pengesahan opsi Pilkada lewat DPRD ini jadi kemenangan kubu Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta saat Pilpres. Meski sempat 'terjepit' karena Demokrat ngotot menginginkan Pilkada langsung, toh akhirnya KMP memenangkan pertarungan politik panjang jelang berakhirnya masa jabatan anggota DPR periode 2009-2014.

Kemenangan KMP atas parpol koalisi Jokowi-JK yang mendukung Pilkada langsung yakni PDI Perjuangan, PKB dan Hanura tak lain karena kejutan yang disiapkan Fraksi Demokrat. Saat paripurna diskors Demokrat menyatakan memilih meninggalkan arena paripurna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perkenankan kami fraksi PD untuk bersikap netral. Kami Fraksi Partai Demokrat memilih untuk walk out," kata Juru Bicara Fraksi Demokrat Benny K Harman dalam sidang paripurna di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Benny mengatakan, fraksinya memilih walk out karena opsi ketiga yakni Pilkada langsung dengan 10 syarat tidak diakomodir. "Kami menyampaikan standing politik fraksi Partai Demokrat adalah sebagai penyeimbang," ujar Benny disambut riuh anggota dewan dari kubu KMP.

Keluarnya Demokrat dari paripurna membuat harapan PDIP dan koalisinya untuk meloloskan Pilkada langsung menjadi lenyap. Padahal PDIP, PKB dan Hanura sempat menyatakan mendukung opsi yang ditawarkan Demokrat.

Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani langsung sibuk berkonsolidasi dengan anggota fraksinya sekitar pukul 00.25 WIB. Pimpinan sidang Priyo Budi Santoso bahkan memberikan waktu skors khusus untuk Fraksi PDIP. "Saya skors 15 menit," ujarnya.

Saat paripurna dimulai, PDIP langsung menyindir sikap Demokrat sebagai skenario politik. "Skenario yang cukup cantik ini untuk menampilkan kami (Demokrat) mendukung kedaulatan rakyat, tapi sebenarnya hatinya ada di seberang sana, mohon maaf," kata anggota FPDIP, Yasonna Laoly.

Laoly menyebut aksi FPD hanya mempermainkan kepercayaan masyarakat. Sikap ngotot agar 10 syarat Pilkada langsung diakomodir hanya aksi politik untuk mendapat simpati masyarakat. "Kami akhirnya mencurigai skenario opsi 3. Ini rekayasa politik menampilkan pencitraan," kata dia.

Sindiran Laoly dibalas anggota Fraksi Demokrat Gede Pasek Suardika. Gede Pasek bersama lima anggota sefraksinya memang bertahan di ruang paripurna.

"Sahabat PDIP jangan terlalu mempermasalahkan Demokrat walk out. Alasannya karena selama PDIP sering walk out juga, Demokrat ikuti seniornya, wajar. Sehingga ke depannya kita bisa merasakan bagaimana rasanya ditinggal walk out," kata Gede Pasek.

Puan Maharani usai paripurna menegaskan fraksinya tetap mempertahankan aspirasi masyarakat meski kalah dalam voting. "Politik itu dinamis. Saya tak akan komentari siapa-siapa. Rakyat sudah tahu siapa yang betul-betul membela kepentingan rakyat," ujarnya.

Hasil paripurna ini langsung direspons Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Dia menyatakan asosiasi kepala daerah akan mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi terkait UU Pilkada.

Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga berkicau melalui akun Twitternya. Lewat akun@basuki_btp, Ahok mengaku akan bekerja keras di sisa 3 tahun jabatannya.

"Sisa waktu 3 tahun ini untuk saya kerja keras tanamkan fondasi reformasi birokrasi, PTSP serta infrastruktur transportasi dan pencegahan banjir," ucap Ahok.

(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads