Mahkamah Partai Batalkan 2 Kepengurusan PPP, Hanya Akui Duet SDA-Romi

Mahkamah Partai Batalkan 2 Kepengurusan PPP, Hanya Akui Duet SDA-Romi

- detikNews
Kamis, 25 Sep 2014 19:03 WIB
Jakarta - Mahkamah Partai DPP PPP telah membuat keputusan soal kisruh di internal partai berlambang kakbah itu. Mahkamah Partai tak mengakui dua kepengurusan baru yang dibentuk Suryadharma dan Romahurmuziy.

Mahkamah Partai hanya mengakui kepengurusan PPP yang dibentuk melalui Keputusan Muktamar VII PPP tahun 2011, yaitu kepengurusan dengan Ketum Suryadharma Ali dan Sekjen Romahurmuziy.

"Pengurus Harian DPP Partai Persatuan Pembangunan selaku Eksekutif PPP di tingkat nasional adalah Pengurus Harian DPP Partai Persatuan Pembangunan yang susunan personalianya sesuai hasil Keputusan Muktamar VII PPP Tahun 2011, di Bandung," demikian bunyi keputusan sela Mahkamah Partai DPP PPP yang ditandatangani Ketua Mahkamah Chozin Chumaidy, Kamis (25/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh keputusan di PPP hanya sah jika ditandatangani oleh Ketum Suryadharma dan Sekjen Romahurmuziy. Selain tanda tangan dua orang itu, maka keputusan tidak sah.

PPP dua kubu juga dilarang melakukan kegiatan seperti Mukernas ataupun Muktamar. Kegiatan di PPP hanya boleh dilakukan jika disetujui oleh kepengurusan yang dipimpin duet Suryadharma dan Romahurmuziy. Selain itu, dua kubu juga diharuskan islah.

"Memerintahkan Para Pihak yang berselisih, semua pengurus, anggota, kader dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan, untuk menaati dan mematuhi putusan ini," lanjutan amar putusan itu.

Seperti diketahui PPP kembali pecah setelah Suryadharma Ali dipecat dari posisi ketum oleh Romahurmuziy Cs melalui rapat harian pengurus. Romahurmuziy Cs lalu mengangkat Waketum Emron Pangkapi sebagai Plt Ketua Umum.

Suryadharma yang tak terima dengan pemecatan itu balik memecat 15 pengurus PPP yang dianggapnya makar lalu membentuk kepengurusan baru.

(trq/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads