KSAD: Lebih Baik Korbankan Prajurit Tak Profesional Daripada Coreng Institusi

Bentrok TNI-Polri di Batam

KSAD: Lebih Baik Korbankan Prajurit Tak Profesional Daripada Coreng Institusi

- detikNews
Kamis, 25 Sep 2014 17:16 WIB
Jakarta -

Bentrokan personel TNI vs Polri yang terjadi di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/9) lalu masih dalam penyelidikan gabungan TNI-Polri. KSAD Jenderal Gatot Nurmatyo mengatakan jika dalam penyelidikan terbukti ada anggota TNI yang salah maka akan dikenakan hukuman berlipat.

"Siapa yang bersalah akan dihukum berlaku dan ada hukuman tambahan di Angkatan Darat. Karena bagi Angkatan Darat, lebih baik kita korbankan prajurit tidak profesional daripada mencoreng nama baik institusi," kata Gatot saat menghadiri acara bintang-bincang dengan Danjen Kopassus di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (25/9/2014).

Hal tersebut merupakan komitmen yang sudah ditanamkan dalam Angkatan Darat. Menurutnya gara-gara segelintir prajurit tak profesional itu maka nama besar TNI bisa rusak di mata masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prajurit tidak profesional akan kita buang. Prajurit profesional bermental baja, berkeringat dan tenang. Dirusak mereka-mereka yang tidak menghasilkan apa-apa, kita buang saja. Selesai," ucap Gatot.

Setelah bentrokan ini, Gatot mengintruksikan agar anak buahnya tetap menjalankan tugas secara normal dan bisa bekerjasama dengan Polisi. Soal siapa pelaku yang bersalah, Gatot menyerahkan kepada pihak yang berwajib untuk melakukan penyelidikan.

"Semoga tidak terjadi hal-hal yang lain. Sehingga ujung-ujungnya tidak ada dendam di tubuh Kepolisian sehingga mereka bisa bekerja dengan normal," katanya.

Bentrok TNI vs Polri terjadi di di depan Markan Brimob Batam dan menyebabkan empat anggota TNI mengalami luka tembak. Bentrokan tersebut dipicu atas upaya polisi dalam menggerebek tempat penimbunan BBM di Sagulung, Batam yang berlokasi sekitar 500 meter dari Markas Brimob. Baik TNI dan Polri mempunyai versi sendiri.

(slm/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads