Tim Seleksi Menteri detikcom mengusulkan 72 nama calon menteri untuk mengisi posisi di kabinet Jokowi. Selain itu, tim juga menyusun format kabinet usulan yang mempertimbangkan visi dan misi Jokowi-JK serta tetap mengacu pada Undang-undang nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
Kementerian Koordinator Infrastruktur, Sarana, dan Prasarana diusulkan untuk membawahi 5 kementerian yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Energi, serta Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Infrastruktur sendiri menjadi salah satu dari sembilan bagian Nawa Cita yang diusung Jokowi-JK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom yang terdiri dari Chandra M Hamzah (mantan Wakil Ketua KPK, praktisi hukum), Aqua Dwipayana (pakar komunikasi, pengamat pertahanan dan keamanan), Refly Harun (pakar hukum tata negara), Onno W Purbo (pakar TI), dan Fauzi Ikhsan (pakar ekonomi) serta Kelompok Kerja redaksi detikcom mengusulkan 3 nama untuk mengisi posisi Menko Infrastruktur, Sarana, dan Prasarana. Mereka adalah Bambang Susantono, Emirsyah Satar, dan Pramono Anung.
Bambang Susantono saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan. Alumnus ITB ini memperoleh gelar master dan doktor di University of California. Sebelum menjabat sebagai Wamenhub, pria berusia 52 tahun ini adalah Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah dan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia.
Calon berikutnya adalah Emirsyah Satar (55 tahun). Bos Garuda Indonesia sebelumnya memiliki karier di bidang perbankan hingga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, PT Bank Danamon Indonesia pada periode 2003 - 2005. Alumnus UI ini menyabet gelar Indonesia Most Admired CEO and Companies sebanyak 6 kali berturut-turut.
Ada pula Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung Wibowo yang juga politisi PDI Perjuangan. Pria berusia 51 tahun ini adalah alumnus ITB jurusan Teknik Pertambangan. Gelar Doktor di bidang komunikasi politik ia peroleh dengan predikat Cum Laude dari Unpad. Pramono saat ini juga menjabat sebagai Ketua, Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC).
Jokowi sendiri mengakui bahwa program tol laut ini akan menemui banyak tantangan. Utamanya adalah masalah dana yang tak sedikit yaitu setidaknya harus ada anggaran Rp 60 triliun. Uang tersebut disediakan untuk membuat infrastruktur tol laut, terutama pembangunan serta perluasan pelabuhan di Indonesia.
"Duit, uang, anggaran," kata Jokowi saat ditanya tentang tantangan dari tol laut.
Apakah menurut Anda perlu ada kementerian koordinator khusus untuk mewujudkan program tol laut ini? Mampukah calon-calon yang diusulkan Tim Seleksi Menteri detikcom menghadapi tantangan-tantangannya?
Mari berpartisipasi lewat Diskusi Publik Seleksi Menteri detikcom pada Selasa, 30 September 2014 pukul 14.00-16.00 WIB. Saksikan live streaming-nya hanya di DetikTV.
(imk/erd)