Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersyukur selalu mendapat keberuntungan. Ia bagai ketiban pulung karena segera menggantikan posisi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjadi presiden terpilih.
"Kebetulan saya ini orang yang ketiban pulung, bukan Lulung. Ha...ha...ha," kata Ahok saat menjadi pembicara dalam acara 'Silaturahmi Sinergitas Tiga Pilar Babinkamtibmas, Babinsa, Lurah untuk Menciptakan Situasi Kamtibmas Kondusif' di GOR Sumantri Bojonegoro, Jaksel, Kamis (25/9/2014).
"Kalau Jokowi dilantik jadi presiden, saya jadi gubernur. Suka tidak suka. Ini ketiban pulung namanya. Biasanya pulung kalau di agama, kun fayakun, susah dilawan," imbuh Ahok membuat para personel polisi dan TNI serta lurah yang hadir turut tertawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan bupati Belitung Timur ini menyinggung soal pelarangan pemotongan qurban di sekolah yang digunakan untuk mengkritiknya. Seperti demo Front Pembela Islam (FPI) Rabu kemarin, Ahok diprotes keras karena dianggap menyalahi ajaran agama.
"Camat dan Sekda telah sediakan lapangan untuk jual hewan kurban. Lalu kenapa mereka marah? Karena selama ini jalur hijau itu yang digunakan. Begitu kita sediakan kurban, rezekinya hilang. Lalu isu yang dikeluarkannya apa? Katanya Ahok melarang penjualan dan pemotongan hewan kurban, beginilah kalau kafir yang memimpin. Isu ini gampang dimainkan oleh sekelompok orang yang rezekinya hilang," ungkap Ahok.
(ros/aan)