Dari pantauan, ruang rapat Komisi X di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, sudah mulai ramai dipenuhi para anggota dewan dari Fraksi PDIP. Terlihat sudah 30-an anggota mulai memenuhi ruang rapat.
"Iya ini rapat fraksi PDIP," ujar petugas daftar hadir, Kamis (25/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hitung-hitungan di atas kertas, kubu pendukung pilkada lewat DPRD, yaitu Gerindra (26 kursi), Golkar (106), PKS (57), PPP (38), dan PAN (52), memiliki kekuatan 279 kursi atau 49% kursi DPR. Namun kekuatan ini kemungkinan tak utuh. Sebab, sejumlah anggota Fraksi Golkar menentang keputusan mendukung pilkada lewat DPRD. PPP juga kemungkinan terbelah setelah ada perintah untuk mendukung pilkada langsung dari Waketum Suharso Monoarfa.
Kubu pendukung pilkada langsung, yaitu PDIP (94 kursi), Hanura (16) dan Fraksi PKB (28), akan memiliki 138 kursi atau 25% kekuatan di DPR. Kekuatan ini sepertinya akan solid. Namun tentu, dari segi jumlah kalah telak dari pendukung pilkada lewat DPRD.
Harapan kubu pendukung pilkada langsung ada di Fraksi Partai Demokrat (PD). Jika Fraksi PD yang memiliki 148 suara di DPR melebur dengan kubu pendukung pilkada langsung dan solid, maka kubu pilkada langsung bisa menang. Kekuatan kubu ini akan jadi 286 kursi atau 51% kekuatan di DPR.
(spt/trq)