"Yang lebih baik Menkum HAM dari kalangan profesional. Itu sudah pernah saya ucapkan sebelum saya menjadi menteri. Kalau itu pemikiran dari Presiden Terpilih (Jokowi) saya kira itu akan bagus," kata Amir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Posisi Menteri Hukum dan HAM sangat strategis bila diisi oleh anggota partai politik. Oleh karena itu meski berasal dari parpol, Amir tak pernah melibatkan PD dalam pengambilan kebijakan eksekutif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Seleksi Menteri detikcom mengusulkan tiga nama untuk diposisikan pada puncak kementerian itu. Nama yang pertama adalah Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana.
Denny pertama kali dikenal ketika menjabat sebagai Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM. Kiprahnya dalam mengkritisi kasus korupsi kemudian membawa dia menjadi Satgas Mafia Hukum.
Wakil Ketua KPK Busyro Muqqoddas pun diusulkan untuk menjadi pengganti Amir Syamsuddin. Mengawali karir sebagai akademisi ilmu hukum membawa dirinya menjadi profesional di bidang itu.
Calon berikutnya yakni mantan Kepala PPATK Yunus Husein. Ketegasan yang dia miliki semasa menjabat membuat dirinya dinilai layak untuk menduduki kursi kabinet.
Sementara itu Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto telah berkonsultasi dengan Amir Syamsuddin terkait posisi Menkum HAM. "Tapi saya tidak berhak mengajari menteri berikutnya, karena itu hak dia. Ada pemikiran bahwa sebaiknya posisi Menkum HAM itu dari profesional, saya sepakat," ujar dia.
Siapakah figur kompeten di bidang hukum menurut Anda? Saksikan live streaming Diskusi Seleksi Menteri hanya di DetikTV pada Selasa, 30 September 2014 pukul 14.00-16.00 WIB!
(bpn/erd)