DPR Harus Dipimpin Tokoh yang Bebas Masalah

Jakarta - Masuknya Ketua Fraksi Golkar DPR Setya Novanto di bursa Ketua DPR menuai kritikan. Untuk mengembalikan wibawa, DPR dinilai perlu dipimpin tokoh yang bebas dari masalah.

Analis politik senior The Founding Fathers House (FFH) Dian Permata mengatakan realitas politik yang mengemuka, figur Setya Novanto memiliki resistensi. Sebab, nama Setya kerap disangkutpautkan dengan sejumlah kasus.

"Ingat, DPR adalah lembaga politik. Dan, politik tak bisa lepas dari citra. Ketika suatu lembaga bercitra negatif, tidak akan dipercaya publik. Nah, agar DPR menjadi lembaga bercitra positif, dipercaya publik maka pimpinannya haruslah bersih dari jejak-jejak koruptif," kata Dian saat berbincang, Rabu (24/9/2014).

Pengaitan nama Setya dalam sejumlah kasus memang belum tentu bisa dibuktikan. Namun, ada dampak politik yang mendahului dampak hukum.

Kalau sudah begitu, lanjut Dian, bolanya berada di Koalisi Merah Putih (KMP). Apabila koalisi ini ngotot mencalonkan Bendum DPP Partai Golkar itu sebagai ketua DPR, risiko politiknya cukup besar. Publik bakal mengarahkan tudingan miring terhadap koalisi tersebut.

"Kebutuhan DPR adalah mengembalikan wibawa. Artinya, pemimpinnya haruslah bersih dari masalah. Bukan malah menjadi bagian dari suatu kasus," paparnya.

Kursi Ketua DPR kini menjadi rebutan Koalisi Merah Putih dan Pendukung Jokowi-JK. Nama Setya masuk sebagai salah seorang kandidat Ketua DPR dari Koalisi Merah Putih.

(zal/trq)