Hadapi Perubahan Iklim, Jokowi Diusulkan Gabung Kementerian Kehutanan dan LH

Seleksi Menteri detikcom

Hadapi Perubahan Iklim, Jokowi Diusulkan Gabung Kementerian Kehutanan dan LH

- detikNews
Rabu, 24 Sep 2014 15:42 WIB
Jakarta - Presiden SBY menyampaikan sejumlah upaya Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim pada Pleno I di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Upaya yang pertama adalah mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 26 persen hingga tahun 2020.

Selanjutnya ada pula upaya pengurangan deforestasi (penggundulan hutan) dan degradasi lahan. Mengenai penyerap karbon, Indonesia tengah mempelajari potensi ekosistem karbon biru.

"Untuk tujuan ini, saya antara lain mendirikan Badan Pengelola Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi (Reduction Emissions from Deforestation and Forest Degradation atau REDD+) yang bertugas meningkatkan tata kelola hutan. Saya senang menyebutkan bahwa dengan kerja sama yang erat dengan Pemerintah Norwegia kita dapat melakukan pengurangan emisi dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat lokal di kawasan hutan dan lahan gambut kami," tutur Presiden SBY, Selasa (23/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perubahan iklim sudah merupakan isu global yang memerlukan upaya serius dan berkesinambungan untuk menghadapinya. Capaian yang telah dibuat oleh pemerintahan Presiden SBY perlu dilanjutkan oleh pemerintahan yang dipimpin Joko Widodo kelak.

"Masalahnya jika lingkungan hidup hanya dilakukan kementerian, bagaimana jika pemerintahan berganti? Konstitusi kita masih level medium (sedang) untuk isu green (hijau/lingkungan hidup), kita masih terlalu fokus pada isu HAM, itulah sebabnya kebijakan lingkungan tidak sustainable (berkelanjutan)," ujar Deputi IV UKP4 Mas Achmad Santosa dalam sebuah seminar di Hotel Four Seasons, Jl HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2013).

Tim Seleksi Menteri detikcom kemudian mengusulkan Jokowi untuk menggabungkan Kementerian Kehutanan dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Dengan demikian hutan tidak lagi sekedar lahan bisnis semata.

"Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom menilai Kehutanan bisa dijadikan faktor produksi alam, tapi kita harus mengambil posisi politik bahwa hutan dalam kondisi kritis. Hutan harus dijaga kelestariannya, dan tidak boleh jadi faktor produksi. Sehingga Kementerian Kehutanan digabung dengan Lingkungan Hidup," ujar Ketua Tim Pakar Chandra M Hamzah dalam Focus Group Discussion (FGD) di kantor redaksi detikcom, Kamis (11/9/2014).

Ada pun tokoh-tokoh yang diusulkan untuk menduduki posisi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup yaitu aktivis lingkungan hidup Chalid Muhammad, Rektor Undip Sudharto P Hadi, dan Deputi IV UKP4 Mas Achmad Santosa. Ketiga tokoh ini memiliki latar belakang dalam mendorong terwujudnya kelestarian lingkungan.

Siapakah figur peduli lingkungan hidup menurut Anda? Saksikan live streaming Diskusi Seleksi Menteri hanya di DetikTV pada Selasa, 30 September 2014 pukul 14.00-16.00 WIB!

(bpn/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads