Mayor Chairul Anam membetot perhatian publik lantaran namanya masuk kandidat Kasatpol PP Kota Bandung. Bagaimana respons anggota DPRD Kota Bandung menilai munculnya sosok perwira Kopassus tersebut?
Fraksi PKS DPRD Kota Bandung tak mempermasalahkan pucuk pimpinan Pol PP dikendalikan oleh sosok militer dari kalangan TNI.
"Bagus. Bagian daripada terobosan sehingga memberikan warna untuk perubahan-perubahan," ucap Ketua Fraksi PKS Teddy Setiadi sewaktu ditemui di kantor DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Rabu (24/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap nantinya bisa memecahkan kebuntuan-kebuntuan yang tidak optimal," ujar Teddy.
Dia mengaku tidak mengetahui sepak terjang Chairul. Namun jika perwira Kopassus tersebut terpilih menjabat Kasatpol PP, menurut Teddy, justru menjadi tantangan bagi institusi Satpol PP Kota Bandung.
"Satpol PP 'kan beda dengan militer. Maka menjalankan tugasnya harus bisa persuasif dan humanis. Tapi tetap perlu ketegasan," ujar Teddy.
Pandangan berbeda dilontarkan Fraksi PDIP DPRD Kota Bandung. "Salut mau dan peduli buat Bandung. Tapi sebaiknya Pa Mayor (Chairul Anam) mempertimbangkan dengan segala kematangannya," ucap anggota Fraksi PDIP Iwan Darmawan.
Chairul memang belum tentu lolos. Namun tentunya, Iwan menjelaskan, Chairul harus alih fungsi dari TNI ke sipil jika ternyata dipercaya menjabat Kasatpol PP. Fraksi PDIP bukan tak setuju bila perwira Kopassus tersebut mengisi pucuk pimpinan Satpol PP Kota Bandung.
"Apa kalangan sipil enggak mampu? Sosok disiplin dan tegas itu bukan jaminan. Kasatpol PP itu jabatan karier, jangan sampai menghambat orang yang sudah sekolah tinggi-tinggi," ucap Iwan.
(bbn/ern)